Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

Godok Tracing-Tracking QRCode, Dr. Dadang: Lawan dengan Pendekatan Aplikasi  

ANTUSIAS: Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan tegaskan kampus IT sudah saatnya dilibatkan maksimal dan total perangi pandemi Covid19.

 

DENPASAR, BaliPolitika.Com– Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali membawa kabar gembira. Perguruan tinggi swasta terpopuler di Bali dan Nusa Tenggara tahun 2021 versi Webometrics ini mendapat kepercayaan dari Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) untuk melakukan penelitian kolaborasi dengan Bamboomedia. Keduanya akan menggodok aplikasi berbasis QRCode dalam rangka melacak mobilitas penduduk, khususnya di Kota Denpasar.

Dengan aplikasi khusus berbasis QRCode ini, jika ada orang yang terkonfirmasi  positif Covid-19 mendatangi suatu pusat keramaian dan kontak erat dengan warga di sekelilingnya, otomatis data orang tersebut akan tercatat dalam big data. Selanjutnya big data ini segera mengeluarkan informasi akurat tentang berapa orang yang terpapar dari satu kerumunan kepada Satgas Covid-19. 

“Mekanismenya, setiap lokasi yang banyak dikunjungi oleh masyarakat akan dipasang QRCode. Setiap orang mendatangi suatu lokasi pusat keramaian diminta untuk download aplikasi SpeedID yang dikembangkan oleh Tim Riset Bamboomedia. Dengan aplikasi khusus berbasis QRCode dan big data, Satgas Covid-19 akan memperoleh informasi lebih akurat mengenai jumlah orang yang terpapar. Mereka yang berinteraksi dengan orang yang terpapar ini akan mendapatkan notifikasi untuk menjalani pengecekan kondisi kesehatannya,” kata Dr. Evi Triandini, dosen ITB STIKOM Bali saat mempresentasikan risetnya dalam Ideathon Bali Kembali, Jumat (30/7/2021).

Menurut Evi Triandini, dibandingkan pola lama, pergerakan seseorang yang terkonfirmasi positif Covid-19 akan lebih mudah dilacak dengan aplikasi QRCode. “Dengan aplikasi khusus ini dia tak bisa menghindar, pasti terlacak dengan segera,” tegas Evi Triandini. Ia berharap proyek penelitian yang dinamakan Denpasar Contact Tracing Project ini diharapkan selesai dalam waktu tidak terlalu lama. “Aplikasi ini sangat membantu memulihkan pariwisata Bali,” tegas Evi Triandini. 

Aplikasi khusus berbasis QRCode dan big data ini tegasnya merupakan salah satu piranti pemulihan pariwisata Bali sekaligus kepercayaan dunia internasional. Terangnya, Presiden Joko Widodo telah menunjuk Bali sebagai tuan rumah perhelatan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR)  tahun 2022 dan kesempatan itu harus dimanfaatkan semaksima mungkin. Forum GPDRR yang diadakah oleh PBB ini akan dihadiri oleh delegasi dari 193 negara dengan melibatkan peserta sebanyak 5.000- 7.000 orang. Karena itu, Bali dituntut bebas Covid-19 dan variannya. 

Sementara itu, Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan menyambut gembira kepercayaan BNPB melibatkan kampusnya dalam proyek penelitian tersebut. Dr. Dadang menyebut sudah sepantasnya kampus IT dilibatkan maksimal dan total memerangi pandemi Covid19.

“Kampus IT sudah memiliki infrastruktur memadai. Tinggal pemerintah daerah plot anggaran untuk membangun infrastruktur di masing-masing daerahnya. Saya kira penanganan pandemi dengan pendekatan aplikasi akan lebih cepat teratasi sekaligus memulihkan pariwisata Bali,” tegasnya. (rls/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!