BISNIS: Kelayakan usaha kopi arabika Kintamani dan potensi peningkatan penghasilan petani menjadi fokus penelitian akademisi Universitas Udayana, yakni Dr. I Dewa Ayu Sri Yudhari, S.P., M.Si dan Ir. I Gusti Ayu Agung Lies Anggreni, M.Par.
DENPASAR, Balipolitika.com– Dr. I Dewa Ayu Sri Yudhari, S.P., M.Si dan Ir. I Gusti Ayu Agung Lies Anggreni, M.Par. menjabarkan penelitian berjudul “Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Kopi Arabika Kintamani di Kabupaten Bangli Bali serangkaian Simposium Nasional Riset dan Abdimas Inovatif Berkelanjutan Universits Udayana tahun 2022.
Dr. Yudhari mengatakan kopi kintamani di Kabupaten Bangli Bali telah mendapatkan reputasi tinggi dan dikenal sebagai salah satu dari origin coffee (kopi asli) asal di Indonesia.
Kopi Kintamani berasal dari kawasan spesifik dengan ketinggian tempat di atas 900 mdpl. Agroekosistem kopi Kintamani Bali cocok untuk tanaman kopi arabika dan sistem pertanian homogen di kawasan Kintamani.
Sementara itu, hasil penelitian menunjukkan analisis kelayakan usahatani kopi Arabika Kintamani menunjukkan bahwa nilai R/C ratio sebesar 4,40, B/C ratio sebesar 3,40, BEP produksi sebesar 96,81 kg/ha dan BEP harga sebesar Rp980.001,20/tahun/ha, sehingga berdasarkan hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa usahatani kopi Arabika Kintamani di Kabupaten Bangli layak untuk diusahakan karena memberikan keuntungan kepada petani.
Dalam kesempatan ini Dr. Yudhari berpesan agar Unud terus mendukung kegiatan-kegiatan riset dan pengabdian kepada masyarakat, sehingga semua hasil riset akademisi universitas negeri tertua di Bali itu dapat didesiminasikan kepada masyarakat untuk menjawab segala permasalahan. (bp/Unud.ac.id)
