Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Peristiwa

Duda Asal Buleleng Nikahi Dua Pacar Sekaligus

BULELENG (BaliPolitika.Com) – Kalau sudah cinta, tai kucing rasa coklat. Ungkapan ini bukan isapan jempol belaka. Buktinya adalah pernikahan pernikahan seorang pria dengan dua wanita sekaligus di Buleleng. Lelaki beruntung itu bernama I Made Sukartayasa (39). Menyandang status duda lantaran sang istri meninggal dunia pasca melahirkan, Sukartayasa menikahi dua pacarnya sekaligus, yakni Sri Parwati (25) dan Luh Kariasih (29).

Sejatinya, Sukartayasa menikahi kedua istrinya sudah sejak beberapa bulan yang lalu. Namun, pesta pernikahan baru dilangsungkan pada bulan Juli 2020 lalu. Menurut pengakuan Sukartayasa, ia sebenarnya hanya berpacaran dengan salah satu dari dua istrinya tersebut.

Namun karena menjalani hubungan jarak jauh, maka Sukartayasa mencari pacar baru yang mana merupakan karyawannya sendiri di rumah. Sukartayasa mengakui menjalin hubungan dengan pacar barunya itu tanpa sepengetahuan pacar pertama.

“Saya sembunyi-sembunyi dulu, karena yang satunya kerja di kota jadi jarang pulang, akhirnya saya pacaran lagi sama karyawan sendiri di rumah,” kata Sukartayasa dilansir dari Detik.com

Namun setelah dua tahun lanjut Sukartayasa, hubungannya dengan pacar yang kedua tersebut tercium oleh pacar pertama. “Setelah berjalan dua tahunan akhirnya ketahuan sama yang di kota (pacar pertama, red) kalau saya punya pacar lagi di sini,” jelas Sukartayasa.

Meskipun begitu menurut Sukartayasa keduanya mau dinikahi secara bersamaan oleh Sukartayasa. Dirinya beralasan sudah merasa nyaman dengan kedua pacaranya tersebut sehingga tidak bisa melepas salah satunya.
Bahkan Sukartayasa mengaku sempat diminta oleh kedua pacaranya untuk memilih salah satu di antara mereka.

“Saya bingung jadinya waktu disuruh milih, sempat cekcok waktu itu, saya sudah nyaman sama yang ini, sama yang ini juga nyaman masa saya harus memilih,” ujar Sukartayasa.

Akhirnya Sukartayasa menikahi keduanya. Pilihan menikahi keduanya ternyata didukung oleh pacar pertamanya. Sukartayasa mengaku, sesaat sebelum menikah, pacar pertamanya menghubungi pacar kedua Sukartayasa. Setelah itu, pacar pertamanya mengatakan dirinya bersedia dimadu dan dinikahi di hari yang sama.

“Yang kerja di kota (Pacar pertama, red) meminta nomor telepon yang di rumah (pacar kedua, red), akhirnya saya kasi nomornya. Awalnya saya pikir dia minta untuk bertengkar tapi ternyata setelah beberapa saat dia bilang saya sudah bilang ke rumah saya sudah sepekat untuk dimadu mau gitu pernikahan di hari yang sama,” ujar Sukartayasa menjelaskan. Meskipun begitu, ia mengaku bingung, bagaimana harus memberi tahu orang tuanya, menikahi kedua pacaranya sekaligus di hari yang sama

Orangtuanya disebut ikutan bingung, setelah itu menceritakan ke temannya dan juga meminta pertimbangan dari Kepala Lingkungan Adat setempat.

“Saya bingung bagaimana kasi tahu orang tua, tumben nikah bersamaan. Orangtua ikutan stres lalu menceritakan ke temannya, kata temannya biarkan saja mungkin itu jodohnya anaknya. Akhirnya saya minta petunjuk ke Kepala Lingkungan adat disini,” ucap Sukartayasa. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!