Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Seni & Budaya

Festival Seni Bali Jani II Usung “Candika Jiwa: Puitika Atma Kerthi”

DENPASAR, BaliPolitika.Com– Festival Seni Bali Jani II mengusung tajuk utama “Candika Jiwa: Puitika Atma Kerthi”, bermakna semesta kreativitas terkini dalam “mencandikan” jiwa, spirit, taksu, atau ide-ide cemerlang. Pada penyelenggaraan kali ini, Festival Seni Bali Jani II bukan hanya merespon secara kreatif dan inovatif situasi pandemi COVID-19, namun berpijak pula pada konsep utama yakni Eksplorasi, Eksperimentasi, Lintas Batas, Kontekstual dan Kolaborasi.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali juga mengungkapkan bahwa Festival Seni Bali Jani merupakan jawaban atas mimpi-mimpi dan harapan komunitas seni modern, kontemporer, dan karya inovatif seniman seluruh Bali. “Diharapkan festival ini dapat membuka ruang seluas-luasnya untuk ragam kreativitas dan ekspresi seni baru yang modern maupun kontemporer melalui eksperimentasi berbagai medium atau media, namun tetap berbasis atau mengeksplorasi tradisi atau nilai lokal Bali, “tambah kurator festival yakni Prof. I Gede Arya Sugiartha.

Di samping itu, pihaknya juga menyampaikan visi perihal bagaimana kehadiran festival ini dapat menjadi pelebur sekat-sekat antar bidang seni melalui kerja sama kolaborasi dalam seni alih media, multimedia maupun transmedia yang bersifat lintas batas, sekaligus senantiasa kontekstual dengan kekinian. Sebagaimana tahun sebelumnya, serangkaian festival diselenggarkan beragam kegiatan, antara lain Pawimba (Lomba); Adilango (Pergelaran); Megarupa (Pameran); Timbang Rasa (serasehan); Beranda Pustaka (Bursa Buku); dan Penghargaan Bali Jani Nugraha.

Sebagai tim kurator festival yakni Prof. I Gede Arya Sugiartha, dan I Wayan Balawan, Dip.Mus. Sementara tim juri Penghargaan Bali Jani Nugraha adalah Dr. Kadek Suartaya, I Gede Nala Antara., M.Hum, dan Made Adnyana Ole. Terdapat 8 ragam Pawimba (Lomba) yang dihadirkan pada festival kali ini, yakni Video TikTok Bali Jani (tingkat umum); Musikalisasi Puisi (tingkat umum); Teater Modern (tingkat SMA/SMK); Seni Lukis (tingkat SMP/SLB); Naskah Drama (tingkat umum); Vlog Kuliner Bali Jani (tingkat umum); Artikel Jurnalistik (tingkat umum); dan Karya Cipta Fotografi (tingkat umum).

Sementara itu, Adilango (Pergelaran) akan menampilkan 26 Komunitas Seni Modern dan/atau kontemporer. Pameran Bali Megarupa yang berlokasi di Museum ARMA, Ubud, Bali, berlangsung sedari 28 Oktober-10 November 2020. Eksibisi yang melibatkan seniman-seniman muda terpilih hasil seleksi open call dan undangan ini akan dihadirkan dalam format daring dan luring. Tidak kurang dari 35 perupa menampilkan karya berupa mural, video art, seni lukis, serta patung dan karya tiga dimensi lainnya. Akan digelar pula Timbang Rasa (sarasehan) secara daring 7 Tema, dan Pameran Beranda Pustaka (Bursa Buku) secara langsung dan virtual.

“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk menyaksikan rangkaian program Festival Seni Bali Jani 2020 melalui kanal youtube Disbud Prov. Bali dari tanggal 31 0ktober – 7 November 2020. Dengan kebersamaan seluruh masyarakat, kami berkeyakinan Festival ini benar-benar menjadi ruang berbagi di tengah situasi pandemi Covid-19”, ujar Kabid Kesenian Disbud Provinsi Bali Wayan Sulastriani, M.Si. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!