DENPASAR, BaliPolitika.Com– Bunda Putri Suastini Koster, Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) dan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Bali mendapat hadiah spesial. Menjalani masa karantina di Balai Diklat BPK Perwakilan Provinsi Bali, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, istri orang nomor 1 di Pulau Dewata itu menerima kabar bahwa kain tenun atau Endek Bali diangkat oleh desainer kelas satu dunia Christian Dior asal Prancis pada acara fashion show Christian Dior koleksi spring/summer 2021.
Lewat surat Duta Besar Republik Indonesia di Paris, Arrmanatha Christiawan Nasir yang ditujukan kepada Gubernur Bali Wayan Koster, Kadisperindag Wayan Jarta, dan Kadispar Putu Astawa diketahui bahwa koleksi rumah mode Christian Dior diperagakan di Paris Fashion Week, Selasa (29/9/2020) waktu setempat. Dari 50 desain yang diperagakan oleh Christian Dior, terdapat 9 desain yang menggunakan kain endek Bali. “Penggunaan kain endek Bali oleh Christian Dior merupakan pengakuan yang tinggi terhadap keindahan dan kualitas kain endek Bali dan kontribusi positif terhadap dunia fashion internasional,” tulis Arrmanatha C. Nasir.
Merespons kabar bahagia sekaligus pengakuan dunia internasional terhadap kain khas Bali tersebut, Bunda Putri mengajak para perajin lokal, khususnya penenun untuk semakin semangat dan kreatif. Terangnya, berkarya dan berinovasi sesuai kemajuan zaman sekaligus melestarikan warisan leluhur yang adi luhung merupakan tugas bersama, baik pemerintah maupun perajin.
“Tak cukup berbangga saja, namun harus dapat memberikan manfaat langsung kepada para perajin tenun Endek Bali, baik secara ekonomi maupun dampak sosial lainnya,” ungkap penulis antologi puisi Bunga Merah, Rumah Merah, dan Merah Putih itu.
Terkait “lampu hijau” yang diberikan kepada rumah mode Christian Dior, Bunda Putri mensyaratkan beberapa hal. Christian Dior boleh menggunakan Endek Bali untuk koleksi spring/summer 2021 dengan catatan endek yang digunakan harus dari kain produksi penenun tradisional asli Bali. “Hak kekayaan intelektual atas kain endek tetap menjadi milik Bali, Indonesia. Supaya penggunaan Endek Bali selalu menghormati dan menghargai nilai-nilai Budaya Bali,” tegas ibu dua anak itu. (bp)
