Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

Ekonomi Jebol, Rektor Stikom Tawarkan Nomaden Visa

Sarankan Gubernur Bali Undang Turis WFB

WORK FROM BALI: Rektor ITB Stikom Bali, Dr. Dadang Hermawan tes motor modifikasi. Foto diambil sebelum pandemi. 

 

DENPASAR, BaliPolitika.Com- Bali Era Baru yang dibalut visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali membutuhkan teknologi informasi sebagai penunjang. Always the First, seiring meningkatnya trend remote working dan work from home di masa pandemi Covid-19, Rektor Institut Teknologi Bisnis (ITB) Stikom Bali, Dr. Dadang Hermawan menekankan kebutuhan terhadap skills IT semakin meningkat di tahun 2021. Dilansir dari Forbes, ungkapnya diprediksi akan ada 3,5 juta cyber security yang belum terpenuhi di tahun 2021. Menyikapi keterpurukan Bali karena terlalu bergantung pada sektor pariwisata, peluang yang ditawarkan IT ini penting diambil.

Era transformasi digital, ucap Dr. Dadang harus dibarengi perubahan pola pikir masyarakat yang dimotori Gubernur Bali Wayan Koster dan Bupati/Walikota 9 kabupaten/kota di Pulau Dewata. “Intinya, IT tidak boleh dikesampingkan. Penekanan pada aspek budaya bisa dikemas berbasis IT, pariwisata berbasis IT, pertanian berbasis IT, dan sejenisnya. Di Jakarta sejak zaman Pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama, red) IT benar-benar digarap. Bandung kemudian Jawa Barat di era kepemimpinan Ridwan Kamil digitalisasi digenjot. Provinsi Bali juga semestinya seperti itu. Harus disadari bahwa IT ini sangat penting. Tidak boleh dilihat sebagai alat atau wacana semata. IT ada ilmunya dan sangat relevan dijadikan motor penggerak roda pemerintahan,” ungkap alumni Universitas Padjajaran Bandung itu.

Lebih lanjut, menyikapi pertumbuhan ekonomi Bali triwulan I-2021 yang tumbuh negatif -5,24% dibandingkan triwulan IV/2020 dan -9,85% di periode sama tahun 2020, Dr. Dadang menegaskan harus ada cara kreatif menghasilkan uang jika tak ingin Bali bangkrut. 

Usulan yang mungkin bisa diajukan Gubernur Bali ke pusat adalah mengambil peluang mengembangkan visa kerja sambil berlibur atau nomaden visa. “Orang-orang Eropa, Jepang, Amerika, dan lain-lain kini banyak yang bekerja dengan sistem jarak jauh. Tidak harus ke kantor dan bisa bekerja dari mana saja. Nomaden visa ini bisa dirancang selama 6 bulan. Lebih panjang dari visa berlibur. Pemerintah mengundang para turis untuk bekerja dari Bali yang di mata internasional sangat menarik. Bagus ini. Mereka bekerja dari Bali, digaji dari sana. Pasti kan dia belanja dan segala macam di sini serta dalam periode waktu yang lebih panjang dibandingkan turis pada umumnya,” ungkap Dadang yang tercatat pernah menjadi wakil kepala sekolah sebuah SMA di Bandung pada usia 21 tahun. 

Dibandingkan dengan turis rombongan yang hanya tinggal 3 hari di Pulau Dewata, menurut Dr. Dadang turis dengan visa nomaden jauh lebih menjanjikan. Jika ada 1.000 turis yang bekerja dari Bali dengan visa nomaden setahun, artinya sama dengan kunjungan 365.000 orang setahun. “1.000 orang ini kumpulannya sedikit kan? Tapi setahun kerjanya, dibandingkan dengan 360 orang datang cuma 3 hari. Ini usulan atau masukan saya. Kenapa begitu? Karena work from Bali ada hubungannya dengan IT. Tidak mungkin lepas dari IT. Ada aplikasi, komputer, wifi, sejenisnya. Saya optimis turis akan sangat tertarik bekerja dari Bali. Bukan semata-mata berlibur. Tentu turis berkualitas pula yang akan datang. Kalau ini betul-betul diresmikan dan dijual dengan teknik IT yang memadai, saya yakin laku keras. Negara memformalkan turis asing dari berbagai negara bekerja dari Bali,” tegas Dr. Dadang.

Lebih jauh, sang rektor menyebut visa nomaden otomatis akan menyeleksi turis yang bisa masuk Indonesia, khususnya Bali. Dalam proses ini, kesehatan dan status turis akan dicek sedemikian rupa dan dipastikan aman dari virus Covid-19 dan variannya. “Turis tinggal long stay bekerja dari Bali menurut saya sebuah ide yang sangat menarik dan mengundang minat turis mancanegara untuk datang dan work from Bali,” tandasnya. (tim/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!