Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Pemilu Curang? Zulhas: Zaman Begini Mana Bisa? Serba Terbuka!

Rakyat Sudah Punya Pilihan Masing-Masing

SULIT CURANG: Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengatakan di era keterbukaan informasi ini sangat sulit untuk melakukan kecurangan.

 

 


JAKARTA, Balipolitika.com-
Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mempertanyakan potensi kecurangan yang ditudingkan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam menyelenggarakan pemilu 2024. Zulhas, sapaan Zulkifli, mengatakan di era keterbukaan informasi ini sangat sulit untuk melakukan kecurangan.

“Zaman gini mana bisa curang. Masa zaman gini masih bisa curang. Itu gimana? Semua terbuka. Rapat yang paling rahasia pun juga enggak ada rahasia. terus kalau curang itu gimana caranya?” kata Zulhas, yang juga Menteri Perdagangan saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 12 Februari 2024.

Kelompok sipil hingga akademisi menyuarakan kekhawatiran soal penyalahgunaan wewenang Jokowi dalam penyelenggaraan pemilu beberapa pekan menjelang pemilihan. Wacana itu terus berkembang dengan dirilisnya film Dirty Vote pada Ahad, 11 Februari 2024.

Video panjang itu menampilkan tiga Pakar Hukum Tata Negara, Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar yang memaparkan dugaan kecurangan pemilu secara sistematis dalam pemerintahan Jokowi.

Beberapa kecurangan yang dimaksud dalam film tersebut adalah operasi pemenangan pasangan calon tertentu seperti pengerahan penjabat kepala daerah, pembagian bansos, hingga putusan Mahkamah Konstitusi yang memungkinkan Gibran ikut Pilpres 2024. Majalah Tempo dalam beberapa edisi juga mewartakan soal kecurangan pemilu oleh penguasa.

Saat ditemui di Istana pada Senin, Zulhas menyebut proses berjalannya pemilu saat ini bisa dilihat media hingga gawai masing-masing warga sehingga sulit melakukan kecurangan. Ia juga menyebut rakyat sudah punya pilihan masing-masing.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menilai film ‘Dirty Vote’ merupakan bentuk kampanye hitam untuk pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dia mengklaim pemilu sudah berjalan lancar.

“Itu kan namanya black movie. Black campaign. Ya kalau itu kan nggak perlu dikomentari. Black movie (dikeluarkan) pas minggu tenang akhir akhir ini,” kata Airlangga, yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 12 Februari 2024.

Pemilu termasuk pemilihan legislatif dan presiden akan digelar pada 14 Februari 2024. Prabowo-Gibran akan berhadapan dengan pasangan Calon Presiden Anies Baswedan – Wakil Muhaimin Iskandar yang diusung Koalisi Perubahan. Kandidat lain yang ikut pilpres 2024 adalah Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.(bp/luc)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!