Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

PemerintahanSeni & Budaya

Dimotivasi Putri Koster, Dria Raba Denpasar Sabet Juara Harapan III

Denpasar (BaliPolitika.Com) – Motivasi yang diberikan Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ni Putu Putri Suastini Koster kepada Teater Yapendra, Yayasan Pendidikan Tuna Netra Dria Raba Denpasar bertuah. Musikalisasi puisi Gending Sasih Kapat karya IDK Raka Kusuma dan Topeng Kayu karya Wayan Jengki Sunarta yang menjadi suguhan spesial dalam kunjungan Ibu Gubernur Bali beberapa waktu lalu keluar sebagai juara harapan III dalam lomba musikalisasi puisi yang digelar Balai Bahasa Provinsi Bali.

Dalam kondisi serba terbatas lantaran tidak dianugerahi penglihatan, Ermilinda Nelsavansri Floridang (kelas XII SMA), Ni Komang Rumi Artini (kelas XI SMA), Kendedus Ambur (kelas XII SMA), I Ketut Rudi Artana (kelas IX SMP), dan Dewa Nyoman Juliawan (kelas IX SMP) mampu tampil maksimal dan bersaing dengan 14 kontestan lainnya se-Bali.

Putri Koster menekankan semua manusia punya kekurangan. Dengan cara itulah Tuhan mengajarkan umatnya untuk menemukan kelebihan diri. “Hanya dengan disiplin kita bisa menjadi apa yang kita inginkan. Dengan disiplin juga kita bisa menghentikan virus korona,” pesannya. Penulis trilogi puisi Bunga Merah, Rumah Merah, dan Merah Putih itu menyebut anak-anak Dria Raba harus terus berekreasi. Di sisi lain, Pemprov Bali berkewajiban meningkatkan talenta peserta didik Dria Raba ke depan.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Dria Raba, Ida Ayu Pradnyani Manthara menyebut anggota keluarganya berjumlah 45 orang. Dari SD hingga perguruan tinggi. Kepala Panti Guna Dria Raba, Made Suyasa menyebut anak asuhnya yang kuliah antara lain Gede Satria, alumnus Jurusan Musik Institut Seni Indonesia Denpasar tahun 2018 (judul tugas akhir Musical Story of Life, red), I Wayan Dika Setiana Jaya (semester 4 Jurusan Bahasa Bali IHDN Denpasar), dan I Komang Arsana (semester 8 jurusan PGSD, IHDN Denpasar).

“Anak-anak kami normal. Cuma Tuhan menutup mata mereka. Buktinya Anda bisa kuliah di
IHDN, ISI Denpasar. Sayangnya, Universitas Udayana belum menerima. Sangat disayangkan. Semoga ke depan perusahaan-perusahaan, khususnya di Bali berkomitmen memenuhi kuota 2 persen tenaga kerja dari kelompok difabel,” ungkap Ida Ayu Pradnyani. Imbuhnya, pada lomba musikalisasi puisi Balai Bahasa Provinsi Bali via youtube tahun ini, anak didiknya meraih juara harapan 1. “Ini berkait motivasi Ibu Gubernur Bali,” ungkapnya.

Sebelumnya pada 2017 terang Ida Ayu Pradnyani Teater Yapendra, Yayasan Pendidikan Tuna Netra Dria Raba Denpasar mewakili Provinsi Bali dalam lomba musikalisasi puisi tingkat nasional. “Dari 33 provinsi kami masuk urutan ke-7. Peserta disabilitas satu-satunya,” ungkap Dayu Pradnyani penuh semangat. *

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!