Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

Maknai Hari Lahir, Unud Gelar Jalan Santai Dies Natalis Ke-61

Tradisi Rutin, FIB Unud Ziarahi Makam Dr. R. Goris

MAKNAI HARI LAHIR: Ribuan civitas akademika Universitas Udayana mengikuti jalan santai serangkaian Dies Natalis ke-61 Unud, Sabtu, 23 September 2023.

 

NUSA DUA, Balipolitika.com- Universitas Udayana (Unud) menyelenggarakan rangkaian kegiatan peringatan Dies Natalis Ke-61 yakni Acara Kekeluargaan yang digelar pada hari Sabtu, 23 September 2023.

Acara kekeluargaan diawali dengan kegiatan Jalan Santai yang diikuti ribuan civitas akademika Universitas Udayana.

Jalan Santai dilepas langsung oleh Rektor Unud dengan mengambil start di lobi depan Gedung Rektorat Kampus Jimbaran.

Adapun rute jalan santai mengelilingi areal kampus sekaligus memperlihatkan progres pembangunan sarana prasarana yang sedang dilaksanakan kepada civitas akademika.

Acara kekeluargaan ini juga melibatkan beberapa mitra universitas dari perbankan, Grab, kaum difabel, RS Unud, Mahasiswa P2MW, Mahasiswa Internasional, Dharma Wanita Persatuan dan yang lainnya.

Di samping jalan santai, acara kekeluargaan ini juga dirangkaikan dengan penyerahan CSR Kendaraan Patroli Keamanan Kampus dari BTN dan CSR beasiswa dari BPD Bali serta pengundian BNI Loyalty Payroll.

Acara kekeluargaan ini diisi dengan kegiatan yang meningkatkan keakraban di antara civitas akademika seperti senam bersama, lomba tarik tambang, hiburan dan pengundian Doorprize.

Sehari sebelumnya juga telah dilaksanakan lomba-lomba seperti lomba penjor, lomba gebogan dan lomba merangkai bunga serta tenis meja.

Rektor Unud Prof. I Nyoman Gde Antara dalam kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih kepada civitas akademika yang telah ikut berpartisipasi memeriahkan acara kekeluargaan Dies Unud yang ke-61 ini.

Kekompakan dan sinergitas semua unit bergotong royong untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik bagi Universitas Udayana.

“Mudah-mudahan kedepan kita bisa lebih baik lagi karena tantangan kedepan sangat banyak, nah dengan modal kebersamaan kita harapkan kinerja kita meningkat, capaian-capaian akan bisa kita tingkatkan untuk pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi yang pada akhirnya nanti bisa dinikmati oleh masyarakat dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang unggul mandiri dan berbudaya dan ikut berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara,” ujar Rektor Unud.

Rektor juga mengucapkan terima kasih kepada semua mitra yang telah turut serta memeriahkan acara kekeluargaan serangkaian Dies Natalis ke-61 Universitas Udayana ini.

Sebelumnya, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana (FIB Unud) menggelar acara ziarah ke makam Dr. Roelof Goris di Taman Makam Mumbul di Jimbaran, Nusa Dua, Kamis, 21 September 2023.

Kegiatan yang diikuti oleh sejumlah dosen pendamping serta mahasiswa ini merupakan salah satu tradisi wajib jelang hari jadi fakultas, khususnya HUT FIB Ke-65 & BKFIB Ke- 42.

Meski berlangsung dengan sangat sederhana, kekhidmatan terpancar dari suasana ziarah.

Acara diawali dengan sambutan dari koordinator ziarah Fransiska Dewi Setiowati Sunaryo, S.S., M.Hum., lalu dilanjutkan dengan penyalaan lilin dan dupa, pembacaan doa dalam kepercayaan Katolik, pembacaan riwayat hidup dari Dr. R. Goris, lalu ditutup dengan peletakan dan tabur bunga oleh seluruh peserta ziarah.

Dr. R. Goris merupakan salah satu tokoh penting dalam berdirinya kampus Sastra Unud. Beliau lahir di Krommenie, Provinsi Belanda Utara, 9 Juni 1898 dan meninggal di Bali, 4 Oktober 1965.

Di Belanda, Dr. Goris mula-mula mempelajari Sansekerta, kemudian Beliau tertarik mempelajari bahasa Jawa Kuna. Dr. Goris menamatkan studi doktornya pada 11 Mei 1926 dengan disertasi tentang pengetahuan Jawa Kuna dan Teologi Bali.

Satu setengah bulan setelah menamatkan studinya, pada 24 Juni 1926, Beliau meninggalkan tanah airnya menuju Batavia (Jakarta), untuk berdinas di bidang Arkeologi.

Selama bertugas itu, Beliau datang dua kali ke Bali, yakni pada 1926 dan 1927. Kemudian, mulai 2 Oktober 1928, Dr. Goris ditugaskan di Bali, mengurus prasasti, dan berkantor di Singaraja.

Tahun 1946 untuk pertama kalinya Dr. Goris kembali ke Belanda. Namun, setahun kemudian, pada 1947, Beliau kembali lagi ke Bali.

Saat itu, Beliau kembali berkantor di Singaraja yaitu di Lembaga Penjelidikan Bahasa dan Kebudajaan, yang kemudian menjadi Lembaga Bahasa dan Budaja, dan kini menjadi Kantor Bahasa Bali yang berkedudukan di Denpasar.

Pada tahun 1958, Dr. Goris penisun, namun tetap bekerja di bidang pengetahuan dan pendidikan. Saat itu, Beliau pindah ke Denpasar dan bekerja sebagai pustawakan (librarian). Mulai tahun 1962, Dr. Goris menjadi Research-Professor, dan mengajar epigrafi dan sejarah kuna Bali.

Saat FIB Unud berdiri, yang pada saat itu Bernama Fakultas Sastra, jumlah dosen yang dimiliki tidak mencukupi. Jasa Dr. Goris sangatlah besar sebagai dosen pada masa awal lembaga ini berkembang.

Dr. Goris sempat tinggal di Desa Tuka, Dalung. Karena usia tua, Dr. Goris jatuh sakit, hingga harus menjalani rawat inap di RSUP Sanglah Denpasar, hingga beliau tutup usia pada 4 Oktober 1965.

Menurut Dr. J. L. Swellengrebel dalam tulisannya tentang Dr. Goris berjudul “In Memoriam Dr. Roelof Goris” (1966), Dr. Goris yang kelahiran Belanda itu menemukan ‘tanah airnya’ di Bali.

Swellengrebel menulis “Goris had found in Bali his second fatherland. He did not have to leave it again.” (Goris menemukan tanah air keduanya di Bali. Dia tidak meninggalkan Bali lagi).

Dengan seluruh jasa Beliau, namanya diabadikan menjadi salah satu gedung yang berada di lingkungan kampus FIB hingga sekarang. (bp/Unud.ac.id)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!