Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pemerintahan

Dharma Negara Alaya Antarkan Denpasar Kota Terinovatif se-Indonesia

Berturut-turut Versi IGA Award 2019-2020

DENPASAR, BaliPolitika.Com – Penghargaan prestisius jadi kado spesial bagi Pemerintah Kota Denpasar di akhir tahun 2020. Ibu kota Provinsi Bali kembali sukses meraih predikat Kota Terinovatif se-Indonesia. Raihan beruntun dalam ajang Penganugerahan Innovative Goverment Award (IGA) Tahun 2020 berlangsung di Hotel Sultan Jakarta. Diserahkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Muhammad Hudori disaksikan langsung oleh Mendagri, Muhammad Tito Karnavian dan diterima Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kota Denpasar, I Made Saryawan.

Atas prestasi membanggakan itu, Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengaku bersyukur. Ia juga berterima kasih atas sukses Pemkot Denpasar kembali menjadi Kota Terinovatif se-Indonesia dalam Panganugerahan IGA Tahun 2020. “Pada prinsipnya kami berterima kasih dan bersyukur atas sukses raihan prestasi ini. Semoga penghargaan ini menjadi pecut untuk terus berinovasi dalam mendukung kemanfaatan sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat Kota Denpasar,” ungkapnya.

Dharma Negara Alaya Art and Creative Hub tegas Rai Mantra dibuat untuk menjawab tantangan kreativitas masyarakat di era kekinian. Pandemi Covid-19 harus dihadapi dan masyarakat wajib bangkit. Dharma Negara Alaya Art and Creative Hub diharapkan mampu menjawab tantangan tersebut.

Rai Mantra menyebut Denpasar memiliki keterbatasan dalam hal sumber daya alam (SDA). Oleh karena itu, pemanfaatan dan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) harus dimaksimalkan sehingga mampu menjawab tantangan persaingan global. Penerapan berbagai inovasi oleh Pemkot Denpasar diharapkan mendukung tercapainya Sustainable Development Goals sekaligus keseimbangan pertumbuhan dan kebahagiaan masyarakat. Penerapan inovasi juga diharapkan berdampak positif bagi peningkatan kinerja tata kelola, pelayanan publik, serta pembangunan Kota Denpasar.

“Pencapaian Sustainable Development Goals yang diharapkan dengan sinergitas yang ada membangun dengan konsep ekonomi kreatif yang berdampingan dengan ekonomi tourism. Membangun jiwa kewirausahaan masyarakat juga dibarengi dengan membangun reformasi birokrasi memberikan kemudahan kepada mereka dalam beriwirausaha. Hal ini difasilitasi dalam satu gedung Mal Pelayanan Publik, yakni Graha Sewaka Dharma Lumintang,” ujarnya.

Terdapat rancang bangun dan struktur kebaharuan inovasi Dharma Negara Alaya. Hal ini meliputi arena pengembangan seni dan kreativitas, wahana pelestarian budaya, ruang penguatan identitas budaya, sarana pendidikan, sarana pemberdayaan masyarakat, ruang kreasi, apresiasi dan ekspresi budaya, destinasi wisata kreatif, dan wahana pemeliharaan warisan budaya. Manfaat dan peluang refleksi yakni sebelum ada Dharma Negara Alaya, kegiatan seni, budaya, dan kreativitas tersebar dan kurang terakomodir. Sejak diresmikan pada 27 Desember 2019 lalu, kondisi tersebut menjadi terakomodir. Di Dharma Negara Alaya potensi kolaborasi terjalin dengan 10 negara, yakni Australia, British, Jepang, Amerika, Republik Rakyat Tiongkok, Italia, Swiss, Hungaria, Vietnam, dan Zimbabwe. “Jadi di dalam satu Gedung Dharma Negara Alaya ini diakomodir 11 inkubator bisnis yang siap mengembangkan potensi kewirausahaan para entrepreneur muda di Denpasar,” ujar Rai Mantra.

Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri, Agus Fatoni mengatakan ada 14.897 inovasi Pemda pada tahun 2020 ini. Angka ini meningkat 85 persen dari inovasi yang dilakukan Pemda pada 2019 yang hanya sebanyak 8014. Indeks inovasi Indonesia di dunia pada tahun 2020 berada di posisi sama dengan tahun sebelumnya, yakni peringkat 85 dari 131 negara yang disurvei. Pengukuran indeks inovasi daerah ini mengikutsertakan 15 dewan juri dari kementerian, lembaga, media massa dan beberapa instansi ataupun lembaga kredibel lain.

Mendagri Tito Karnavian berharap IGA 2020 memacu daerah-daerah yang kurang inovatif dalam membangun daerahnya. Motivasi itu terutama yang berkaitan dengan pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, dan penyelenggaraan urusan pemerintah daerah. Ia menilai pemerintahan daerah dapat berjalan dengan baik bila menciptakan iklim yang kompetitif antara satu pemerintahan daerah dengan pemerintahan daerah lainnya, baik antar provinsi, antar kota, maupun antar kabupaten.

“Jadi saya sampaikan inovasi ini jangan hanya diberikan kepada mereka yang mendapatkan, tapi juga buat indeks dari yang rankingnya tertinggi antar provinsi, antar kota, antar kabupaten, sampai yang terendah, dan umumkan ke publik, sehingga yang kurang inovatif ini atau tidak ada datanya, tidak ada inovasi dia juga memiliki rasa malu karena publik daerahnya akan menilai siapa dia dan itu akan membuat dia terbangun, termotivasi,” ujarnya. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!