Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Hukum & Kriminal

Dana Hibah Dikorupsi, Niluh Djelantik: Kalian Sungguh Tega!

BULELENG, BaliPolitika.Com- Penyidik Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Buleleng resmi menetapkan 8 pejabat di Dinas Pariwisata Buleleng sebagai tersangka. Made SN, Ni Nyoman AW, Putu S, Nyoman S, IGA MA, Kadek W, I Nyoman GG, dan Putu B menyandang status tersangka atas dugaan kasus korupsi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Pariwisata.

Kasi Intel Kejari Buleleng, AA Jayalantara menegaskan seluruhnya berstatus aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Dinas Pariwisata Buleleng. Barang bukti yang diamankan sementara dalam kasus ini senilai Rp 377 juta. Adapun potensi kerugian negara sebesar Rp 656 juta. Mereka dijerat Pasal 2 Ayat (1), Pasal 3, dan Pasal 12 e UU Tipikor dengan ancaman pidana penjara minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun dan denda paling sedikit Rp 200 juta dan paling banyak Rp 1 miliar. Pemkab Buleleleng tercatat menerima sekitar Rp 13 miliar dana hibah PEN.

Kasus korupsi di tengah wabah pandemi Covid-19 yang merontokkan sendi-sendi perekonomian Bali ini sontak menuai kritik banyak pihak. Salah satunya dari pelaku pariwisata sekaligus pengusaha Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik atau yang akrab disapa Niluh Djelantik. Desainer sepatu yang karyanya antara lain digunakan Uma Thurman, Gisele Bundchen, Tara Reid, Julia Robert, Robyn Gibson, dan Parih Hilton ini sangat menyayangkan kasus korupsi tersebut terjadi.

“8 pejabat Dispar Buleleng ditetapkan sebagai tersangka kasus mark-up biaya hotel. Jangan Cuma dinonaktifkan. Usut tuntas. Ditahan. Dihukum seberat-beratnya jika terbukti bersalah,” tulis Niluh Djelantik di akun media sosialnya.

Wanita murah senyum kelahiran 15 Juni 1975 itu menilai para pejabat Dispar Buleleng yang mengorupsi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Pariwisata tidak memiliki perasaan. “Bali sudah mati suri. Rakyat terpuruk. Dirumahkan. Di-PHK. Usaha mereka rontok berjatuhan. Kalian sungguh tega,” sesalnya. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!