Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Cok Rat Sebut Jaya-Wibawa Wujud Pemimpin “Tiga Zaman”

DENPASAR, BaliPolitika.Com– “Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju” dan kesehatan masyarakat di masa pandemi Covid-19 menjadi target kemenangan pasangan calon (paslon) I Gusti Ngurah Jaya Negara- I Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa) di Pilwali Kota Denpasar, 9 Desember 2020 mendatang. Penegasan tersebut disampaikan Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat, 74, Sabtu (3/10/2020) siang. Sebagai wujud dukungan, ikon Marhaenisme Pulau Dewata sekaligus cucu pahlawan nasional I Gusti Ngurah Made Agung itu memasang baliho dukungan bagi Jaya-Wibawa di depan Puri Agung Denpasar.

“Tantangan berat menanti paslon Jaya-Wibawa di Pilwali Kota Denpasar 2020. Mampu mengelola simpatisan dan masyarakat Denpasar agar sehat dan tetap menyalurkan hak politik di hari pencoblosan 9 Desember 2020 adalah wujud kemenangan sesungguhnya,” ucap mantan Bupati Badung periode 1999-2005 itu. Di mata sang sesepuh, politik santun yang ditampilkan Jaya-Wibawa menjadi wujud nyata spirit tiga orde perpolitikan tanah air, yakni Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi. Oleh karena itu, Cok Rat meyakini kemenangan Jaya Wibawa adalah kemenangan masyarakat Kota Denpasar.

“Bila kita simak secara seksama, Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi telah beralkulturasi jadi satu. Jas merah, jangan pernah melupakan sejarah. Sebab sejarah memberikan tuntunan sekaligus pelajaran spesifik kepada masyarakat, khususnya seluruh kader PDI Perjuangan untuk dapat memahami roh partai disesuaikan dengan situasi dan kondisi kekinian. Etika dan kesantunan politik Jaya-Wibawa adalah wujud nyata capaian membanggakan tersebut,” tandas kakak Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia Indonesia Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo 2014-2019, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.

Secara khusus Cok Rat mengapresiasi Jaya Negara karena menjadi salah satu dari 4 petahana yang dipuji Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia karena taat dan pada protokol kesehatan. Imbuhnya, hakikat kemenangan ideal paslon Jaya-Wibawa yang diusung PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Hanura, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) selain dari sisi persentase adalah kesehatan masyarakat. “Meskipun tidak mempunyai target spesifik, saya meyakini target kemenangan Jaya-Wibawa adalah kemenangan masyarakat Kota Denpasar. Kemenangan masyarakat dalam berdemokrasi yang aman atau tidak tertular Covid-19,” tegas putra tokoh marhaenisme Bali sekaligus “sahabat rasa saudara” Ir. Soekarno, alm. Tjokorda Bagus Sayoga.

Lebih lanjut, Cok Rat menegaskan semangat marhaenisme yang kini mengalir dalam denyut nadi PDI Perjuangan harus dijaga. Proses sejarah marhaenisme sebagai jiwa PNI dan PDI Perjuangan serta pikiran-pikiran Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno harus diwariskan pada generasi penerus penjaga NKRI.  “Saya bahagia karena Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar Jaya-Wibawa menunjukkan semangat marhaenisme ini. Selalu santun, menjaga etika politik, dan mengedepankan kepentingan masyarakat di atas segala-galanya. Saya berharap semangat ini tetap dipertahankan. Tidak merasa takabur atau over confident karena dalam setiap proses perjuangan pasti ada hambatan atau aral melintang. Semuanya harus disikapi secara dewasa dan bijaksana. Selamat berjuang,” ungkapnya. Menariknya, Cok Rat menilai semangat marhaenisme hidup sepanjang masa dan lintas generasi, termasuk generasi milenial Indonesia, khususnya Kota Denpasar. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!