Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pemerintahan

Tawur Agung Kesanga di Catus Pata Kerobokan

Doakan Korona Segera Berlalu

KEROBOKAN, BaliPolitika.Com- Upacara Tawur Agung Kesanga digelar Pemkab Badung di Catus Pata Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara bertepatan dengan Tilem Kesanga, Sabtu (13/3/2021). Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta didampingi Wakil Bupati I Ketut Suiasa dan Sekda I Wayan Adi Arnawa menghadiri sekaligus menghaturkan sembah bakti pada upacara tersebut. Turut hadir Ketua DPRD Badung I Putu Parwata bersama Wakil Ketua I Wayan Suyasa, anggota DPRD Badung AA. Ngurah Ketut Agus Nadi putra, Ny Seniasih Giri Prasta, Ny. Rasniathi Adi Arnawa beserta Kepala OPD di lingkungan Pemkab Badung dan tokoh Puri Kerobokan.

Tawur Agung Kesanga tersebut dipuput oleh 7 orang sulinggih. Terdiri atas Ida Pedanda Gede Ketut Putra Timbul (Yajamana Karya), Ida Pedanda Gede Made Bukit Putra (Pedanda Buda), Ida Bujangga Rsi Wyawasthana, Ida Begawan Raka Kemenuh, Ida Rsi Agung Adnyana Telabah Pemecutan, Sira Empu Brahma Puja Dharma Sidhi, dan Ida Pandita Mpu Dhaksa Samyoga.

Tawur Agung Kesanga menggunakan sarana banten Tawur Labuh Gentuh Meluhur Akasa, Mesanggar Tawang, melantaran kambing, Prayascita Bumi, Dirgayusa Bumi, Guru Piduka, Bendu Piduka, dan Penyegjeg Bumi. Prosesi upacara dipuput oleh tujuh sulinggih, yaitu Ida Pedanda Ketut Putra Timbul Griya Timbul Lebah Pangkung Mengwi, Sira Empu Brahma Puja Dharma Sidhi Griya Taman Uma Dewi Munggu Mengwi, Ida Bhujangga Rsi Wyawasthana Griya Anyar Sari Sembung Mengwi, Ida Pedanda Gede Made Bukit Putra Griya Bhuda Purnawati Denpasar, Ida Bagawan Raka Kemenuh Griya Gede Desa Taman Abiansemal, Ida Pandita Mpu Dhaksa Samyoga Kerobokan Kelod Kuta Utara, dan Ida Rsi Agung Adnyana Telabah Pamecutan Griya Lanang Pamecutan Kerobokan.

Giri Prasta dalam sambrama wacana-nya menyampaikan Upacara Tawur Labuh Gentuh merupakan tingkatan upacara mautama. Melibatkan sulinggih dari semua klan yang ada di tengah masyarakat. “Kami ingin semua tokoh dan masyarakat mengetahui tujuan dan makna upacara berdasarkan sastra agama yang ada. Untuk itu kami melibatkan Sarwa Sadaka (sulinggih dari semua klan) muput upacara ini. Agar semua klan bersatu me-ngrastiti jagat,” ujarnya.

Upacara tawur yang dilaksanakan di catus pata bertujuan memanggil bhuta kala di segala penjuru arah untuk di-somya dengan memberikan laban (upah) sehingga mereka tidak membuat gaduh dan malapetaka di kehidupan umat manusia terlebih dalam situasi pandemi Covid-19. “Adapun tirta upacara tawur ini didistribusikan ke 122 desa adat yang ada di Kabupaten Badung yang akan digunakan oleh semua warga kami untuk nyomia bhuta kala di lingkungan masing-masing pada saat senja hari. Semoga dengan pelaksanaan Upacara Tawur Labuh Gentuh ini Jagat Badung menjadi damai dan pandemi ini bisa lekas berlalu,” pungkasnya.

Bendesa Adat Kerobokan yang sekaligus menjabat sebagai Ketua MDA Kabupaten Badung AA Putu Sutarja menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Badung atas digelarnya Tawur Agung Kesanga di Catus Pata Desa Adat Kerobokan terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. “Dalam melaksanakan upacara ini kami melibatkan semua pihak, dari serati hingga pemangku dengan rasa tulus ikhlas ngayah membuat banten,” ucapnya seraya berharap melalui Upacara Tawur Labuh Gentuh ini Jagat Badung bisa mendapatkan kerahajengan lan kerahayuan.

Ketua PHDI Badung Gede Rudia Adiputra menjelaskan Upacara Tawur Labuh Gentuh bertujuan untuk memuja kebesaran Ida Sang hyang Widhi Wasa dalam manifestasi-Nya sebagai Dewa Siwa dan Ida Bhatari Durga. Di mana pengikut-pengikut Beliau yang berupa bhuta kala akan di-somya untuk dikembalikan ke tempatnya masing-masing agar tidak membuat masalah sehingga Jagat Badung memperoleh kedamaian. (rls/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!