Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Hukum & Kriminal

Ngeri, Bripka Fitra Nur Syamsa Dihabisi Anak di Bawah Umur

GARA-GARA MICHAT: Sosok Bripka Fitra Nur Syamsa, polisi muda asal Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan yang tewas bersimbah darah bermula dari salah pencet handphone, Rabu, 16 November 2022 dini hari. 

 

DENPASAR, Balipolitika.com Sosok Fitra Nur Syamsa sedang jadi buah bibir. Sebuah insiden yang bermula dari aplikasi Michat membuat nyawanya melayang sia-sia.

Sempat mendapat pertolongan di RSUD Wangaya, Rabu, 16 November 2022 dini hari, pria kelahiran Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, 10 Januari 2000 dipastikan meninggal dunia karena menderita luka tusuk di leher bagian kanan.

Siapakah sosok Fitra Nur Syamsa? Berdasarkan penelusuran yang dilakukan korban teridentifikasi beralamat di Pasar Sentral 66 Sumpang, Binangae, Sulawesi Selatan.

Fitra Nur Syamsa bernama lengkap Bripda Fitrah Nur Syamsa, seorang Bintara Polisi Angkatan 44 Tahun 2019-2020 Resimen Branavadasa XLIV Satya Haprabu.

Mengerikannya, terungkap bahwa dua pelaku penikaman bintara muda yang ditugaskan BKO serangkaian pengamanan KTT G20 itu dibunuh dua orang anak di bawah umur.

Kapolsek Denpasar Utara Iptu I Putu Carlos Dolesgit merinci kedua pelaku yang masih ingusan namun sudah berprofesi sebagai ojek antar jemput lonte alias anjelo itu berinisial F dan A.

“Pelakunya sudah ditangkap dua orang inisial F dan A,” kata Iptu I Putu Carlos Dolesgit, Kamis, 17 November 2022.

Tersangka F berusia 16 tahun, sedangkan A berusia 15 tahun.

Kedua pelaku ditangkap di rumah masing-masing yang berada di wilayah Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, pada Rabu, 16 November 2022.

Aplikasi Michat memuluskan bisnis esek-esek di banyak lokasi di Provinsi Bali, salah satunya di Hotel Permata Dana, Jalan Pidada V, Ubung, Denpasar.

Lokasi ini, tepatnya kamar nomor 37 akhirnya menjadi lokasi terakhir yang dikunjungi anggota Mabes Polri itu saat bertugas mengamankan hajatan internasional KTT G20 sebelum mengembuskan nafas terakhirnya di RSUD Wangaya sekitar pukul 03.00 dini hari.

Diduga kuat, tawar-menawar dan kesepakatan harga dari Rp700.000 menjadi Rp500.000 tidak dilakukan oleh Bripda Fitrah Nur Syamsa dan Luh Kerti Dana Sari, melainkan dengan operator alias aktor intelektual yang seolah-olah merupakan si cewek michat. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!