Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

DaerahPemerintahan

Fokus Bangun Serangan, Pemkot Denpasar Tandatangani MoU

Kerjasama dengan Bappenas

MoU: Sekda Kota Denpasar, IB. Alit Wiradana saat menyaksikan penandatanganan MoU Pengembangan Desa Wisata Serangan oleh Deputi Bidang Ekonomi Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas RI, Amalia Adininggar Widyasanti serta seluruh pimpinan berbagai unsur Mitra Pembangunan Pengembangan Desa Serangan di Desa Wisata Serangan.

 


DENPASAR, Balipolitika.com-
Pemerintah Kota Denpasar tahun ini fokus menggarap Desa Wisata Serangan agar benar-benar menjadi desa wisata yang menawarkan konsep pariwisata berkelanjutan, sekaligus mampu menggerakkan ekonomi masyarakat setempat.

Keseriusan Pemkot Denpasar dalam pembangunan dan pengembangan Desa Serangan ditandai dengan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepakatan antara Bappenas dan Mitra Pembangunan Pengembangan Desa Serangan yang disaksikan langsung Sekda Kota Denpasar, IB. Alit Wiradana, Sabtu, 27 Januari 2024 di Desa Wisata Serangan.

Hadir dalam kegiatan tersebut Deputi Bidang Ekonomi Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas RI, Amalia Adininggar Widyasanti, Direktur Industri, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wahyu Wijayanto serta undangan dan pihak terkait lainnya.

Walikota Denpasar dalam sambutan yang dibacakan Sekda Kota Denpasar, IB. Alit Wiradana mengatakan, daya tarik Serangan yang berhasil meraih peringkat III nasional dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 itu tak hanya soal kuliner, juga dalam hal kekayaan alam,daya tarik wisata heritage, dan kehidupan masyarakatnya yang multikultur.

Oleh karena itu, Pemerintah pusat menargetkan Serangan menjadi desa wisata yang menawarkan konsep BGC, yakni Blue (bagus secara lingkungan), Green (berkelanjutan), dan Circulated Economy (perekonomian masyarakatnya bergerak).

Menurutnya, pengembangan Desa Wisata Serangan dengan konsep BGC tersebut sudah diinisiasi pemerintah pusat ketika pelaksanaan KTT G20, sehingga sampai dibuatkan masterplan untuk seluruh kawasan.

Pengembangan Desa Serangan dengan konsep pariwisata berkelanjutan, tentunya harus ada partisipasi masyarakat agar tidak tertinggal, dan dalam upaya pengentasan kemiskinan.

“Kami harapkan generasi mudanya bisa aktif mengembangkan pariwisata di sana, sehingga bisa lebih layak secara ekonomi, budaya, dan lingkungan,” ujarnya.

Pihaknya berharap masyarakat Desa Serangan sangat memiliki peluang untuk meningkatkan taraf hidupnya, apalagi berdampingan dengan Kawasan Ekonomi Khusus Kura-Kura Bali.

“Jangan sampai masyarakat Serangan menjadi penonton di wilayah sendiri. Kami harapkan dapat bersama-sama berubah ke arah yang lebih baik,” tandasnya.

Sementara Direktur Industri, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wahyu Wijayanto dalam laporannya mengatakan, langkah ini merupakan wujud kerjasama dalam mewujudkan Desa Wisata Serangan sebagai destinasi wisata berkelanjutan dan berdaya saing berbasis wisata bahari, ekowisata, dan wisata religi yang mensejahterakan, harmonis, dan memajukan budaya luhur desa.

“Adapun beberapa program prioritas yakni pengembangan SDM dan kelembagaan Desa Wisata, pengembangan infrastruktur kampung berkelanjutan dan hijau, pengembangan branding, produk dan promosi desa wisata,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut dilaksanakan penandatanganan MoU oleh Deputi Bidang Ekonomi Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas RI, Amalia Adininggar Widyasanti serta seluruh pimpinan berbagai unsur Mitra Pembangunan Pengembangan Desa Serangan, dan dilaksanakan penyerahan buku master plan pembangunan oleh Sekda Kota Denpasar, IB. Alit Wiradana serta pencanangan pembangunan dan pengembangan Kampung Kuliner Desa Wisata Serangan dengan pemukulan kul-kul. (bp/luc)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!