Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Ekbis

Buka Pasar Gotong Royong, Pemprov Wajibkan PNS Beli Produk Petani Lokal

DENPASAR (BaliPolitika.Com)- Kabar bahagia bagi petani di seluruh penjuru Bali. Dalam upaya membantu pemasaran produk pertanian lokal di masa pandemi Covid-19, Gubernur Bali Wayan Koster merilis Pasar Gotong Royong Krama Bali. Mulai 7 Agustus 2020 digelar serentak di seluruh kantor organisasi perangkat daerah Provinsi Bali. Dibuka setiap hari Jumat mulai pukul 07.00 pagi sampai selesai.

“Ini merupakan bentuk keberpihakan para PNS yang relatif tidak terkena dampak Covid-19 dan berpenghasilan tetap terhadap para petani, pelaku UMKM, dan IKM. Selama pandemi Covid-19 pemasaran agak terhambat. Terjadi pelemahan ekonomi para petani, peternak, dan pelaku UMKM,” ucap Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, Rabu (29/7) siang.

Kantor perangkat daerah atau dinas-dinas menjadi penyelenggara pasar gotong royong. Para PNS harus belanja minimal 10 persen dari gaji bulanan mereka. Tidak berlaku untuk pegawai non PNS. Terkait bahan pangan dijual di pasar gotong royong, Wisnuardhana menjawab beras, bumbu, sayur, buah, telor, daging, dan ikan.

Terangnya, yang paling sulit pemasarannya adalah buah dan sayur. Penyelenggara menyiapkan tempat, insfrastruktur, dan protokol kesehatan. Wisnuardhana menegaskan harus ada tempat cuci tangan dan petugas pengecek suhu tubuh. Arahan Gubernur Bali Wayan Koster sesuai surat edaran tegasnya dinas yang berdekatan bisa membuat pasar gotong royong bersama. Sebuah dinas yang pegawainya sedikit juga boleh bergabung dengan dinas lain. Contohnya Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Mata Bali Mandara bisa digabung karena jarakknya berdekatan.

Yang tidak boleh dijual adalah kue-kue dan nasi. Untuk tahap awal 25 kantor organisasi perangkat daerah menyatakan kesiapan. Di satu titik minimal ada 7 pedagang. “Sekarang sudah siap 7 pedagang dikali 25 untuk kantor pemerintahan. Harus dagang langsung dan yang harus dijual adalah produk pangan Bali. Perantara juga nggak boleh jualan,” jelasnya. Jika kantor pemerintah Provinsi Bali digabung dengan instansi vertikal, BUMN, BUMD, dan swasta, maka akan ada 66 penyelenggara pasar gotong royong. Pasar gotong royong juga digelar dalam rangka memotong rantai pasar sehingga harga yang diterima petani menjadi lebih layak. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!