Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Ganjar-Mahfud, Ponglik: Buah Matang di Pohon Rasanya Nikmat

BERAKAR PADA PROSES: Pemrakarsa Balaganjar, I Nyoman Gde “Ponglik” Sudiantara yang juga Ketua DPD Kongres Advokat Indonesia (KAI) Provinsi Bali.

 

DENPASAR, Balipolitika.com Resmi diusung sebagai calon Wakil Presiden RI mendampingi Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Presiden 2024, Prof. Dr. Haji Mohammad Mahfud Mahmodin, S.H., S.U., M.I.P atau akrab disapa Mahfud MD dinilai menjadi sinyal kemenangan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Menjadi tokoh sipil pertama di Indonesia yang mengemban amanat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI sejak 23 Oktober 2019, Pemrakarsa Relawan Balaganjar, I Nyoman Gde “Ponglik” Sudiantara menyebut Mahmud MD sudah sangat matang sekaligus teruji.

Kematangan dimaksud, tegas Ketua Dewan Pembina Semeton Jokowi Bali itu bisa dilihat berdasarkan rekam jejak sekaligus karier cemerlang Mahfud MD. 

Sebagaimana diketahui, anak ke-4 dari 7 bersaudara pasangan Haji Mahmodin dan Hajah Siti Khadijah kelahiran Sampang, Jawa Timur, 13 Mei 1957 itu tercatat pernah mengemban amanat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia (2000-2001), Menteri Kehakiman dan HAM (2001), Wakil Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB, Rektor Universitas Islam Kediri (2003-2006), anggota DPR RI Komisi III (2004-2006), anggota DPR RI Komisi I (2006-2007), anggota DPR RI Komisi III (2007-2008), Wakil Ketua Badan Legislatif DPR RI (2007-2008), Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (2008-2013), dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI (2019 sampai sekarang). Seluruhnya dilakoni Mahfud MD dengan prestasi cemerlang. 

Ditilik dari aspek pendidikan hingga mencapai puncak karier akademik sebagai seorang profesor, Mahfud MD tercatat menempuh pendidikan S1 Jurusan Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, S1 Jurusan Sastra Arab, Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, S2 Ilmu Politik Universitas Gajah Mada, dan S3 Ilmu Tata Negara Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

“Perlu dicatat, kontestasi Pilpres 2024 bukanlah ajang coba-coba. Untuk situasi dan kondisi saat ini, situasi yang krusial secara politik serta penuh dengan ketidakpastian, PDIP yang dipimpin Ibu Megawati Soekarnoputri sudah mengambil langkah yang strategis dan konstruktif dengan memilih pasangan Capres dan Cawapres RI, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD,” ucap I Nyoman Gde “Ponglik” Sudiantara, Jumat, 20  Oktober 2023.

Yang menggembirakan bagi seluruh tumpah darah Indonesia, jelas host podcast Case Closed itu lantaran sosok Mahfud MD selain mumpuni di bidang hukum juga menjadi teladan pemimpin yang teruji kejujuran dan kesederhanaannya. 

“Banyak orang yang hari ini tidak berani menyuarakan kebenaran dengan sejujur-jujurnya. Mahfud MD tidak demikian. Bermodal kejujuran dan kesederhanaan serta prestasi dari setiap proses yang dilaluinya, Mahfud MD menjadi calon pemimpin super ideal bagi bangsa ini berdampingan dengan Ganjar Pranowo,” tandas I Nyoman Gde “Ponglik” Sudiantara.

“Dengan memilih Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang mumpuni di bidang hukum, jujur, dan sederhana, dan selalu berprestasi di bidang yang diembannya dari nol hingga seperti saat ini, Mahfud MD telah mengangkat harkat dan martabat bangsa ini menuju Indonesia Emas 2045. Modal kejujuran, mau tidak mau, suka tidak suka, secara otomatis mengangkat derajat Capres dan Cawapres RI yang diusung PDIP dan parpol koalisinya. Mahfud MD secara personal punya investasi luar biasa besar sejak zaman Gus Dur hingga hari ini, yakni kejujuran,” urainya. 

Dengan kata lain, ungkap I Nyoman Gde “Ponglik” Sudiantara, Ganjar-Mahfud pasangan ideal karena mencerminkan paket yang nasional dan religius serta keduanya sama-sama teruji alias melewati proses panjang hingga mencapai posisi terhormat seperti saat ini.

Saya menilai Ibu Megawati Soekarnoputri dan partai koalisi mengambil keputusan tepat menggunakan patron-patron politik yang cermat. Beliau negarawan sejati. Yang digadang-gadang tempo hari ada Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, dan sosok lainnya. Dengan menjatuhkan pilihan kepada sosok Mahfud MD, ini berarti kelebihan yang ada di Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil soal usia saja. Soal kemampuan menurut saya Mahfud lebih teruji,” bebernya.

Disinggung soal pasangan Ganjar-Mahfud dipandang sebagai sosok yang tidak milenial, I Nyoman Gde “Ponglik” Sudiantara menggarisbawahi bahwa yang dimaksud kelompok milenial adalah generasi yang lahir pada rentang tahun 1981-1996 (saat ini berusia 27-42 tahun) dengan kata lain kelompok yang saat ini berusia produktif dan sudah mampu berpikir dewasa.

Ungkapnya, memimpin sebuah negara dengan jumlah penduduk 273,8 juta bukanlah ajang coba-coba. Mereka yang duduk di posisi pertama dan kedua teratas atau didaulat sebagai presiden dan wakil presiden harusnya orang yang sudah matang ditempa oleh proses panjang serta berprestasi karena jerih payah dan cucuran keringatnya sendiri.

“Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia akan dihadapkan pada pilihan-pilihan yang berat;  dihadapkan pada keputusan-keputusan strategis yang menentukan nasib dan arah bangsa Indonesia. Buah yang matang di pohon tentu akan lebih manis ketika dinikmati dibandingkan yang dari luar tampak cantik namun ternyata dikarbit,” tutup I Nyoman Gde “Ponglik” Sudiantara. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!