Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Peristiwa

Belum Sehari, Eks Wakapolda Bali Lepas Posisi Ketua Sabha Walaka

MUNDUR: Eks Wakapolda Bali, Brigadir Jenderal Polisi Drs. I Gede Alit Widana undur diri sebagai Ketua Sabha Walaka PHDI Pusat hasil Mahasabha Luar Biasa Pura Samuan Tiga, Gianyar. 

 

DENPASAR, BaliPolitika.Com- Fenomena tiba-tiba jadi Ketua Pengurus Harian Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat yang disandang Jenderal (Purn) Ida Bagus Putu Dunia memantik kontroversi. Mengagendakan makan siang bersama tokoh pergerakan Bali, pemaparan AD/ART hasil Pasamuhan Agung, rapat koordinasi pematangan usulan final Mahasabha XII, dan tirta yatra, sekonyong-konyong tersiar pengurus PHDI Pusat periode 2021-2026 telah terpilih di Pura Samuan Tiga oleh Forum Komunikasi (Forkom) Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Se-Indonesia lewat rapat koordinasi PHDI Provinsi 18-19 September 2021. 

Ajaibnya, dengan mengesampingkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PHDI,  Bendesa Agung Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet mendukung sepenuhnya hasil dan keputusan Mahasabha Luar Biasa PHDI. Ucapan berbunyi selamat dan sukses kepada jajaran pengurus PHDI Pusat terpilih periode 2021-2026 pun bertebaran. 

Mahasabha Luar Biasa PHDI berkedok undangan rapat koordinasi Forkom PHDI se-Indonesia dan tirta yatra ke Bali itu ditandatangani Ketua Forkom PHDI se-Indonesia, Prof. Dr. I Nyoman Sudyana, M.Sc yang merupakan dosen Kimia Universitas Palangkaraya dan Sekretaris Dr. Made Widiada Gunakaya, SH.,M.H. Pasca Mahasabha Luar Biasa dinyatakan quorum, ucapan selamat disampaikan banyak pihak. Namun, belum sehari terpilih, mantan Wakapolda Bali, Brigadir Jenderal Polisi Drs. I Gede Alit Widana, SH, M.Si menyatakan undur diri sebagai Ketua Sabha Walaka PHDI Pusat hasil Mahasabha Luar Biasa, Minggu, 19 September 2021 di Pura Samuan Tiga, Gianyar. 

“Dengan ini menyatakan mundur dari jabatan tersebut di atas terhitung mulai tanggal 20 September 2021 berhubung saya tidak mengetahui proses Mahasabha Luar Biasa dan hanya ditunjuk oleh Kolonel Ketut Budi Astawa tanpa menjelaskan adanya Mahasabha Luar Biasa. Saya tetap siap ngayah di lain kesempatan. Demikian surat pengunduran diri ini saya buat untuk menjadi perhatian semua pihak dan berlaku sejak saya tanda tangani,” tulis Brigjen Pol (Purn) Alit Widana.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya, Mayor Jenderal TNI (purn) Sang Nyoman Suwisma, tokoh penglingsir pengayom Gerakan Kearifan Hindu Se-Nusantara (GKHN) menyatakan mundur dari Gerakan Kearifan Hindu se-Nusantara sejak tanggal 18 September 2021 berhubung para pendiri dan pengurus Gerakan Kearifan Hindu Se-Nusantara (GKHN) sudah tidak merespons dengan positif semua masukan yang yang disampaikannya dalam rangka memuliakan PHDI sebagai majelis tertinggi umat Hindu di Indonesia. (tim/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!