Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Siaga Bencana

Banjir Rendam Satu Kecamatan di Berau

TERENDAM : Satu Kecamatan di Berau terendam banjir usai hujan lebat yang memicu meluapnya debit air Sungai Segah dan Kelay pada Rabu (15/12) pukul 17.00 waktu setempat.

 

KALIMANTAN TIMUR, Balipolitika.com – Banjir merendam satu kecamatan di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Peristiwa ini terjadi setelah hujan lebat turun hingga memicu meluapnya debit air Sungai Segah dan Kelay pada Rabu (15/12) pukul 17.00 waktu setempat.

 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Berau menyalurkan bantuan logistik kepada 34 warga terdampak banjir yang mengungsi di Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kecamatan Segah. Selain itu, BPBD Kabupaten Berau juga menurunkan satu perahu karet untuk membantu upaya evakuasi warga serta memberikan bantuan bagi warga yang masih bertahan di rumah masing-masing.

 

BPBD mencatat lima kampung yang terendam banjir pada Kecamatan Segah, meliputi Kampung Punan Malinau, Long Ayan, Gunung Sari, Siduung dan Long Lay.

 

Banjir dengan tinggi muka air 20 sampai 75 sentimeter merendam kurang lebih 732 rumah. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini.

 

Kondisi saat ini, banjir masih menggenangi beberapa rumah warga. BPBD setempat bersama unsur perangkat daerah serta masyarakat setempat melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dalam upaya percepatan penanganan banjir.

 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca tiga harian mulai 16 sampai 18 Desember 2021 untuk wilayah Kalimantan Timur didominasi cuaca berawan, hujan ringan hingga hujan petir. Kajian inaRISK menunjukkan Kabupaten Berau memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada 13 kecamatan.

 

BNPB mengimbau masyarakat dan perangkat daerah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bencana hidrometeorologi, khususnya puncak musim hujan pada Januari 2021 hingga Februari tahun depan.

 

Masyarakat dan perangkat daerah setempat dapat melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan dengan membersihkan area aliran sungai dari beragam material yang menghambat aliran air, memantau peningkatan debit air ketika terjadi peningkatan intensitas curah hujan serta mengikuti instruksi otoritas daerah setempat dalam upaya tanggap darurat banjir. (dah/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!