Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Sosial

Arak, Kopi, Telur Sembuhkan AA Gde Agung dari Korona

TUA-TUA KELADI: Anggota DPD RI dapil Bali, Anak Agung Gde Agung tetap fit di usia 72 tahun berkat ramuan arak campur kopi plus telur. 

 

BADUNG, BaliPolitika.Com- Resep mujarab arak campur kopi tanpa gula yang direkomendasikan Gubernur Bali Wayan Koster ternyata tak hanya bikin seseorang terhindar dari serangan loyo dan sontoloyo. Arak campur kopi juga diakui mampu menyembuhkan seseorang yang terinfeksi Covid-19. Namun, ramuan itu ditambahkan sebutir telur. Pengakuan itu disampaikan anggota DPD RI dapil Bali, Anak Agung Gde Agung dalam kegiatan sosial bertajuk “Sinergitas Polri dengan Anak Agung Gde Agung, Anggota DPD RI Dalam Rangka Penanggulangan Dampak Covid-19” di Wantilan Pura Dalem Abiansemal, Kamis (29/7/2021) pagi.  

Sembari membagikan 144 paket sembako bagi pejuang isolasi mandiri alias isoman di Kecamatan Abiansemal dan Petang, Badung sebagai lanjutan dari 334 paket yang sehari sebelumnya dibagikan di Pura Taman Ayun, Penglingsir Puri Ageng Mengwi itu mengaku berstatus alumni Covid-19. Menariknya, dalam testimoni itu, tokoh berusia 72 tahun itu menyebut diri kembali fit karena ramuan arak campur kopi plus telur. 

AA Gde Agung bercerita dirinya terinfeksi virus korona sekitar bulan Desember 2020. Selama 3 minggu ia bersama istri harus berjuang melawan virus yang bersarang dalam tubuhnya. “Minggu pertama dites masih positif, minggu kedua masih positif, di minggu ketiga setelah saya dapat resep minum arak campur kopi dan telur akhirnya sembuh. Apakah memang itu yang membuat saya sembuh atau karena memang sudah waktunya sembuh, saya tidak tahu,” kisahnya disambut tawa perwakilan pasien isoman. 

Jika terinfeksi Covid-19, AA Gde Agung juga berpesan agar si pasien berusaha sekuat mungkin tetap makan. Meski terasa hambar alias tidak berasa, makanan tersebut tetap harus dihabiskan karena perut tidak boleh kosong. 

Terkait pemberian tali asih bagi keluarga pejuang isoman, mantan Bupati Badung dua periode itu menegaskan sepenuhnya mengacu data dari Polres Badung. “Mengacu data dari Kapolres Badung (AKBP Roby Septiadi, red), para pejuang isoman ini tersebar di Kecamatan Mengwi sebanyak 261 orang, Kuta Utara 73 orang, Abiansemal 139 orang, dan Petang 5 orang. Jadi total sebanyak 478 paket sembako. Niki medasar antuk rasa tresna sih titiang kasarengin aparat ring ajeng Ida Dane sareng sami ritatkala mangkin Ida Dane wenten kabrebehan sekadi asapuniki. (Ini dilandasi rasa tulus ikhlas saya dan aparat yang kini ada di hadapan Anda merespons wabah saat ini). Istilah dalam bahasa Indonesia, rasa peduli.,” ucap AA Gde Agung dalam bahasa Bali halus. Karena disalurkan oleh Bhabinkamtibmas yang merupakan representasi Polri di tingkat akar rumput, tokoh kharismatik kelahiran 25 Mei 1949 itu yakin tali asih tersebut 100 persen akan tepat sasaran. 

“Yen pet wenten kirang, ampurayang pisan. Niki wantah cihna sih kemanten. (Kalau ada yang kurang, saya minta maaf. Ini hanya sekadar tali asih),” ungkapnya. (tim/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!