Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Serba-Serbi Dunia

Aneh, Demi Parkir, Pura Titi Gonggang Siap Dibongkar

Sumerta: Tempat Suci Bisa Dihapus Sesuai Kehendak Manusia?

SABHA PANDITA DIKANGKANGI?: Plang menutup akses masuk ke Pura Suci Titi Gonggang, Kawasan Suci Pura Besakih.

 

KARANGASEM, BaliPolitika.Com- Perlawanan keras dilakukan masyarakat Pulau Dewata terhadap kelompok Sampradaya dengan dalih mempertahankan dresta Bali. Namun, anehnya, para pejuang dresta Bali nyaris bungkam terhadap rencana pembongkaran Pura Suci Titi Gonggang yang terletak di kawasan suci Pura Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Tidak diketahui dengan pasti apakah masyarakat Bali ikhlas pura suci yang menjadi simbol perjalanan Rsi Markandeya di-pralina kemudian digeser sejauh kurang lebih 300 meter dari lokasi semula. Ironisnya, pura suci tersebut dikalahkan oleh tempat parkir yang konon dibangun untuk perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih. 

Sebelumnya, plang yang menutup Pura Suci Titi Gonggang berbunyi Pura Titi Gonggang sampun megingsir (sudah digeser) sebelah utara kurang lebih 300 meter. Lantaran viral di media sosial, kalimat dalam plang tersebut diubah. Terbaru, plang dimaksud berbunyi Pura Titi Gonggang kalinggihang ring penyejer selami pembangunan pelindungan kawasan suci Pura Besakih. 

Berbeda dengan organisasi kemasyarakat (ormas) Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali dan organisasi keagamaan lain yang memilih bungkam, petani muda asal Klungkung, I Nengah Sumerta memilih bicara. Mantan Wakil Kepala Sekolah SMA Bali Mandara itu bertanya apakah atas nama pembangunan, Ida Bhatara (manifestasi Tuhan Yang Maha Esa, red) harus mengalah dengan keinginan manusia?

“Perlindungan kawasan suci, tapi puranya dipindahkan. Ah, apakah sejarah bisa kita anggap seremeh itu? Apakah taksu dan segala hal magis religius sebuah tempat suci bisa dihapus sekehendak hati manusia? Atas nama pembangunan, Ida Bhatara harus mengalah sama keinginan manusia,” ungkapnya. 

Sebagaimana diketahui, PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengerjakan proyek pembangunan infrastruktur Pelindungan Kawasan Suci Pura Besakih di Bali senilai Rp 201 miliar. Senior Vice President Building Division PT Waskita Karya (Persero) Tbk Anak Agung Gede Sumadi seperti diketahui saat ini pandemi Covid-19 masih terus berlangsung. Tapi, Waskita berkomitmen untuk terus membangun infrastruktur dari Sabang sampai Merauke.

“Terbukti kami mendapatkan kehormatan bisa ditugaskan membangun infrastruktur pelindungan Kawasan suci Besakih,” kata Anak Agung Gede Sumadi dalam keterangan pers beberapa waktu lalu. Agung menjelaskan pembangunan dimulai pada 16 Juli 2021 dan akan berlangsung selama 510 hari kalender. Kemudian masa pemeliharaannya 365 hari kalender. Dengan nilai kontrak sebesar Rp 201 miliar. 

Dalam pengerjaannya, Waskita KSO dengan PT Tunas Jaya Sanur. Untuk ruang lingkupnya, Waskita akan mengerjakan lima bagian pada Pura Besakih yaitu penataan pelataran Manik Mas di Kawasan Suci Besakih, pembangunan gedung parkir sepeda motor dan Wiyata Mandala di Kawasan Suci Besakih, dan prasarana penunjang Bencingah di Kawasan Suci Besakih.

“Lalu ada pembangunan fasilitas penunjang Kawasan Suci Besakih, Pedestrian dan Taman Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, pekerjaan infrastruktur di sekitar Pura Titi Gonggang di Kawasan Suci Besakih, dan pembangunan kantor desa, Bumdes dan Wantilan di Kedundung Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem,” jelas Agung.

Sementara itu, Project Manager dari Pembangunan Infrastruktur Pelindungan Kawasan Suci Besakih Hapsak Panca Pamungkas mengharapkan pembangunan bisa selesai tepat waktu. Selain itu, nantinya infrastruktur yang ada di Kawasan Pura Besakih bisa bermanfaat.

“Seperti diketahui Pura Besakih selain sebagai Kawasan suci untuk peribadatan bagi umat Hindu juga merupakan objek wisata di Pulau Bali yang banyak dikunjungi wisatawan domestic dan mancanegara sehingga perlu penataan yang sesuai dengan fungsinya,” tutup Hapsak. (tim/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!