Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Admin Jaya-Wira Sebut Jalan Rusak di Tabanan Hanya Heboh di Medsos

TABANAN, BaliPolitika.Com- Portal media sosial resmi Jaya-Wira suguhkan fakta kondisi jalan di Tabanan, Senin (9/11/2020). Di sana diulas bahwa pengguna media sosial di Tabanan sangat masif memposting kondisi jalan rusak di berbagai wilayah di kabupaten itu. Admin menulis tak semua jalan rusak di Tabanan berstatus jalan kabupaten. Disebutkan bahwa banyak juga ruas jalan rusak tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah provinsi. Sebagaimana diketahui, selama dua tahun terakhir Tabanan sudah “satu jalur” dengan Provinsi Bali karena sama-sama dari partai PDI Perjuangan. Meski satu jalur, data menunjukkan masih banyak jalan rusak.

Portal media sosial resmi Jaya-Wira menampilkan histori kondisi jalan, perbaikan dan pertumbuhan jalan di Tabanan dari Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Pemukiman (PUPRKP) Kabupaten Tabanan mengatasnamakan data-data yang dikumpulkan oleh Tim Bali Inside. Dijelaskan bahwa jalan di Tabanan ternyata tidak separah image yang dibangun oleh netizen di facebook. “Itu yang buat tim kami kecewa. Menurut data Dinas PUPRKP tahun 2018 bulan Desember, jalan rusak berat di Tabanan hanya 15,78% atau sepanjang 136,207 km. Dengan panjang total jalan di Tabanan mencapai 863,218 km,” demikian yang diunggah admin Jaya-Wira.

Beber admin, banyak yang bilang Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti tidak bekerja untuk masyarakat. Balik lagi, berdasarkan data PUPRKP yang sama, ternyata jalan di Tabanan pada tahun 2014 dengan kondisi baik hanya 298,457 km. Dengan gambaran APBD hanya sekitar 1,9 T untuk tahun 2019, selama 4 tahun dari tahun 2014-2018 Tabanan sudah memperbaiki sekitar 365 KM jalan di Kabupaten itu.

Klaim ini sontak membuat pengguna medsos bereaksi. Akun facebook Adi Aryawan mempertanyakan detail 365 km jalan yang diperbaiki tersebut titiknya di mana saja. “Berapa kilometerkah jalan yang masih rusak di Tabanan? 365 km tersebut apakah memperbaiku jalan yang kondisinya masih bagus atau jalan yang kondisinya rusak atau rusak parah?” tanyanya. Sayangnya, pertanyaan merespons status simpatisan Jaya-Wira (Gede Wega) di grup facebook Suara Rakyat Tabanan itu tidak menuai respons.

Akun facebook I Wayan Nova Shaputra menyentil Jaya-Wira sebagai sosok yang baru bangun dari tidur pulas selama bertahun-tahun. “5 tiban cepok enten care nak kepupungan,” tulisnya. Akun facebook Nyoman Sukana juga menyentil unggahan admin Jaya-Wira dan menegaskan bahwa kondisi di lapangan memang demikian adanya. “Emang betul Pak. Jalan rusak banyak. Beda di atas kertas sama di lapangan. Alasannya jalan desa, jalan kabupaten, jalan provinsi,” tulisnya sembari mengunggah foto ruas jalan yang rusak parah.

Akun facebook Tude Walker bahkan meminta admin Jaya-Wira untuk cuci muka karena dinilai baru bangun dari tidur. “20 tahun pemimpin Tabanan mati rasa, tebal muka, buta tuli, saatnya berubah,” tulis akun facebook Pak Dana.

Meski demikian, ada juga yang membela klaim admin Jaya-Wira yang menyebut jalan di Tabanan tak separah yang dikatakan netizen. “Pembangunan berkelanjutan bersama Jaya-Wira,” tulis akun facebook Warkop Tabanan. Saat status tersebut dibalas sejumlah gambar rusak oleh netizen, Warkop Tabanan tetap membela Jaya-Wira. “Silahkan dengan sudut pandang dan pilihannya, Pak. Menjelekkan pemerintah sebelumnya bukan solusi,” balasnya.

Atas pembelaan tersebut, akun facebook Marta Dijaya menekankan bahwa apa yang netizen sampaikan sama sekali tidak menjelekkan, melainkan hanya menyampaikan fakta dan realita yang benar-benar terjadi di Tabanan. “Kenyataan begitu. Kalau nggak mau dijelekkan janganlah berbuat jelek. Gitu aja kok repot,” tandasnya.

Hal miris tentang jalan rusak di Tabanan disampaikan oleh Novie Sinta asal Banjar Pesagi, Desa Pesagi, Kecamatan Penebel, Tabanan. Dia mengutarakan keanehan jalan rusak di lokasi tersebut yang hanya sepanjang 1,5 km saja. “Dari Rejasa jalannya sudah bagus. Dari Jembatan Rejasa rusak parah sampai ujungnya, Banjar Cangkup menuju Banjar Pesagi. Masuk Banjar Pesagi jalannya sudah bagus. Entah apa yang terjadi saya tidak begitu mengerti politik. Apakah ini termasuk politik atau bagaimana? Hanya mereka yang tahu,” ungkapnya. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!