Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

PuisiSastra

PUISI-PUISI SINDUPUTRA

Ilustrasi: Wayan Jengki Sunarta

 

PELUKIS MATARAM

di kanvasmu yang berat
karena basah api
warna garis itu melengkung
tanpa diduga, dari baranya yang dingin
sisa hutan kota ini tenggelam

segalanya datang dari arah sungai
musim capung
pohon naga
bulan padam
banjir sampah rumahtangga
terbang ke tengah kegelapan
daerah yang masih terluang
di ujung ruang gambarmu

tempat sesiapa, yang menanam
pohon sungsang itu
dan hari ini, aku berteduh dibawahnya
pohon itu tumbuh ke dalam diriku
lahan hitam yang hendak kau lukis

2023

 

PANGGUNG MATARAM

pertunjukkan selesai
apa yang aku impikan terjadi:
pangeran kebaikan menikahi putri kebenaran

lampu padam, panggung rubuh
penonton pulang dengan riang
sembari menunggu dalam demam
pementasan datang kembali
ya, kembali menangis
tertawa, marah, bersorak, diam
dan menangis lagi dengan lega

di tempat rias dan dandan
topeng-topeng disimpan dalam tas rotan
yang sudah dipelitur ulang
baju-baju dirapikan dan ditaburi kapur barus
pupur, pemerah bibir, perona mata, dibungkus
dengan teliti, hingga pertunjukkan terulang kembali

tidak ada yang berganti
kostum, make up, gamelan, jalan cerita:
seorang Pangeran dan seorang Putri
meninggalkan panggung yang gelap
masuk ke pelaminan…….…

2023

 

AKU KENAL, FRANS NADJIRA

aku kenal garis itu
lingkaran hitam di bawah pelupuk matamu

setipis warna burung laut
yang kembali dari migrasi musim gugur
burung itu membawa debu di sayapnya
bercak abu dari tempat yang dihinggapi

kau simpan garis itu
menjadi sebuah lukisan

aku kenal, Frans Nadjira
sebagai puisi

2023

 

CERPEN TERAKHIR PUTU ARYA TIRTAWIRYA

9 September 2009
Putu Arya Tirtawirya menuliskan
cerita pendeknya yang terakhir:
kekupu debu pulang ke sarang tanah
burung air terbakar di mata air
dan penyu api memijarkan titiktitik api
dari sekujur tubuhnya

karena Mataram bukan lagi hanya impian
seorang Van Ham, jendral perang VOC
yang kehilangan nyawa, sementara
pasukannya dibekam demam malaria

jam enam petang,
dengan menempuh perjalanan tak berjarak
sajak tanpa kata-kata itu pun tuntas diketiknya
langkahnya lapang
rokok menyala membasahi paru-paru

bayangan lelaki itu melintas,
aku melihat, tangannya yang birahi
melipat-lipat kertas menjadi perahu
untuk melarungkan tokoh-tokoh impiannya
di selat yang buas.
ia yang makan sayur tanpa garam
ia yang minum air mata,
bagaimana orang tahu ia sedang menangis
menangisi kekupu debu pulang ke sarang tanah
burung air terbakar di mata air dan
penyu api memijarkan titiktitik api
dari sekujur tubuhnya
ke bagian paling hitam dari pulau garam ini
di tempat tersembunyi,
dimana tumbuh bunga cahaya
Mataram menanamkan dalam malam
mata rama-rama itu, 9 September 2009

2023

 

BIODATA

Sinduputra lahir di Sanur, Bali. Sejak tahun 2001 bermukim di Mataram, Lombok, NTB. Belajar menulis sejak dari sekolah menengah pertama di ruang sastra Bali Post yang diasuh Umbu Landu Paranggi. Dalam perjalanan kemudian, puisinya dimuat di berbagai ruang sastra koran, majalah, dan ruang online. Mengikuti berbagai kegiatan sastra antara lain Winternachoverseas di Jogjakarta, Festival Seni Surabaya, Festival Kesenian Jogjakarta, Temu Sastra Mitra Praja Utama dan Toyabungkah Literary festival. Buku puisinya yang telah terbit: Dongeng Anjing Api, Segara Anak, Biografi Burung, Burung Origami, dan Di Lombok Aku Dapatkan Puisi.

Wayan Jengki Sunarta, selain dikenal sebagai penyair, belakangan ia gemar melukis yang merupakan hobinya sejak kanak. Pameran bersama yang pernah diikutinya, antara lain SahabART di Rumah Seni Paros, Sukawati, Gianyar, Bali (2020); Silang Sengkarut di Dalam Rumah Art Station, Denpasar (2022); Rajah Rasa di Teba Kangin Pemanis Art Space, Tabanan (2022); pameran bersama (online) tingkat internasional Bricolage yang diadakan oleh Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Bali (2022),; Transendensi di TAT Art Space, Denpasar (2023). Tahun 2020, tiga karyanya masuk Semi Final Lomba Lukis “Titian Art Prize”, Yayasan Titian, Bali. IG: @jengki_sunarta.

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!