Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Abaikan “Warna”, Mari Wujudkan Perubahan Bersama Panji-Budi

DENPASAR, BaliPolitika.Com– 363.330 warga Tabanan yang masuk dalam daftar pemilih sementara (DPS) di Pilkada Serentak 2020, 9 Desember 2020 akan menentukan nasib kabupaten eks lumbung beras ke depan. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) memilih Anak Agung Ngurah Panji Astika dan Dewa Nyoman Budiasa (Padi) untuk menjawab penantian panjang masyarakat dalam upaya menemukan sosok pemimpin yang sejati.

Demi Tabanan yang baru dan maju, Ketua DPC Partai Hanura Tabanan, I Gusti Gde Panca Putra mengajak masyarakat di 133 desa dan 10 kecamatan agar jangan ragu melakukan perubahan demi masa depan anak cucu atau generasi muda. Jika tidak sekarang melakukan perubahan, Panca Putra menyebut nasib masyarakat Tabanan akan begitu-begitu saja; tidak akan ada peningkatan taraf hidup ke arah yang lebih menjanjikan.

“Kami menjatuhkan pilihan kepada Panji-Budi setelah menyerap aspirasi dan mendengar hati nurani masyarakat Tabanan. Melalui aspirasi tersebut, kami mengetahui masyarakat 100 persen menginginkan perubahan untuk Tabanan. Kami tidak boleh tutup mata, telinga, dan hati mendengar aspirasi itu. Pilihan terbaik untuk perubahan Tabanan adalah paslon nomor urut 2, Panji-Budi,” ucap Panca Putra sembari menyebut paslon nomor urut 1 sudah mendapat kesempatan 10 tahun memimpin Tabanan dan hasilnya bisa dinilai sendiri oleh masyarakat.

Perubahan tatanan pemerintahan menuju Tabanan Maju yang diperjuangkan Panji-Budi imbuhnya merupakan kebutuhan mutlak masyarakat. Sistem keterbukaan atau transparansi manajemen pemerintahan yang ditawarkan Panji-Budi diyakini akan membawa Tabanan melesat ke depan di berbagai sektor kehidupan.

“Kita semua sudah sama-sama tahu bagaimana posisi Tabanan dibandingkan dengan kabupaten lain di Bali. Kabupaten Klungkung contohnya. Dengan PAD yang tidak begitu besar, tapi dengan sistem manajemen dan tata kelola pemerintahan yang baik mereka bisa maju. Infrastruktur maju, tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat juga maju. Masyarakat di Klungkung memilih Bapak Suwirta tanpa melihat warna baju. Kini bahkan Beliau bukan orang partai politik. Khusus di Tabanan, yang kami rasakan hanya beberapa kelompok saja yang bisa menikmati hasil pembangunan; tidak secara global atau menyeluruh. Itulah salah satu faktor kenapa Tabanan harus melakukan perubahan. Hanura menilai Panji-Budi akan menjadi Bupati Masyarakat Tabanan. Bukan bupati partai politik tertentu seperti yang sudah-sudah,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui, agar perubahan di Tabanan bisa terwujud, masyarakat harus mendukung Panji- Budi menang di 133 desa dan10 kecamatan dengan jumlah TPS 1.129 buah. Jumlah pemilih sementara di masing-masing kecamatan terdiri atas Tabanan 56.715 pemilih, Kerambitan 33.670 pemilih, Selemadeg Timur 19.595 pemilih, Selemadeg 17.747 pemilih, Selemadeg Barat 17.752 pemilih, Pupuan 34.979 pemilih, Baturiti 41.222 pemilih, Penebel 42.367 pemilih, Marga 34.706 pemilih, dan Kediri 64.577 pemilih. “Mari lepaskan warna baju masing-masing. Yang terpenting adalah perubahan Tabanan demi kehidupan yang lebih baik,” tutup I Gusti Gde Panca Putra. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!