Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

ADAT DAN BUDAYA

Pemkot Denpasar Agar ‘Eling’, Gelar Karya Pemahayu Jagat

Karya di Pantai Padang Galak, Ayu Kristi Ngayah Tari Rejang Renteng

KARYA: Pemkot Denpasar Gelar Karya Pemahayu Jagat di Pantai Padang Galak

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Pemkot Denpasar menggelar Karya Pemahayu Jagat dan Mapakelem Kota Denpasar di Pantai Padang Galak, Denpasar Timur yang bertepatan dengan Tilem Sasih Kaenem, Rabu, 12 Desember 2023.

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai wujud syukur sekaligus menjaga keseimbangan alam semesta ini dihadiri Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana.

Tampak hadir pula Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Panglingsir Puri se-Kota Denpasar, perwakilan Forkopimda Kota Denpasar, OPD serta Bendesa Adat se-Kota Denpasar.

Diringi suara kekidungan dan gambelan Seka Gong Ganeswara, rangkaian Puncak Karya berlangsung khidmat yang diawali dengan pangilen Rejang Renteng dari WHDI Kota Denpasar, dilanjutkan dengan Tari Topeng dan Wayang.

Sementara itu, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa turut ngayah Tari Rejang Renteng.

Adapun seluruh rangkaian Puncak Karya dipuput oleh Tri Sadhaka yakni Ida Pedanda Putra Telaga, Griya Telaga Gulingan Sanur, Ida Pedanda Gede Made Jelantik Adnyana, Griya Budha Tegal Celuk Sukawati, Ida Rsi Bhujangga Oka Widnyana, Griya Yadnya Ubung dan Tapini Ida Pedanda Istri Raka, Griya Telaga Tegal Denpasar.

Usai pelaksanaan karya, Tirta Pemahayu Jagat turut ditunas oleh Bendesa Adat se-Kota Denpasar untuk dipercikan di seluruh wilayah Desa Adat dan Pekarangan Rumah Masyarakat.

Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana mengatakan bahwa upacara ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat bersama Pemerintah Kota Denpasar untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa.

Karya ini juga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan Karya Pemahayu Jagat dan Mapakelem Kota Denpasar ini merupakan wujud syukur serta sebuah upaya untuk menjaga keseimbangan alam semesta beserta isinya, untuk itu mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana, serta seluruh masyarakat dan alam semesta beserta isinya terhindar dari penyakit dan marabahaya,” ujar Alit Wiradana.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Setda Kota Denpasar, IB Alit Antara menjelaskan, Rangkaian pelaksanaan Karya Pemahayu Jagat Kota Denpasar diawali dengan mapepade di areal karya yang dipuput Ida Pedanda Gede Made Rai, Griya Tegal Jingga Denpasar.

Lebih lanjut dijelaskan, berdasarkan Lontar Widhi Sastra Roga Sangara Bumi tujuan Pemahayu Jagat adalah untuk menjaga ketentraman dan mensejahterakan umat manusia.

Hal ini dilaksanakan dengan memohon anugrah dengan menggelar upakara kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa dalam menifestasinya sebagai Sang Hyang Baruna.

“Tentunya upacara ini merupakan wujud bhakti dan syukur dalam menetralisir gering atau wabah seperti Covid-19, Gerubug pada hewan dan Sasap Merana pada tumbuhan, sehingga mampu terciptanya hubungan yang harmonis serta keseimbangan alam semesta sesuai dengan Tri Hita Karana,” ujarnya.(bp/luc)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!