Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

ADAT DAN BUDAYA

Pengempon Dadia Tangkas Kori Agung Peminge Gelar Padudusan Alit, Ngenteg Linggih, dan Pujawali Ida Bhatara Pura Dalem Melanting

DANA PUNIA: Anggota DPRD Bali, I Wayan Disel Astawa, SE., yang juga Bendesa Adat Ungasan dan Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Badung saat menghaturkan dana punia serangkaian Karya Padudusan Alit, Ngenteg Linggih, sekaligus Pujawali Ida Bhatara Melanting di Pura Dalem Melanting, Desa Adat Peminge, Kelurahan Benoa, Kuta Selatan Badung, Sabtu, 12 Agustus 2023 pagi.

 

BADUNG, Balipolitika.com Padudusan Alit adalah upacara yadnya yang digunakan pada upacara tingkat madia di Sanggah Pasaksi yang memakai Catur Rebah Babangkit Macagak/Bogem.

Pada Padudusan Alit, pemujaannya ditujukan ke hadapan Panca Dewata yaitu Dewa Iswara, Dewa Brahma, Dewa Mahadewa, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa.

Sedangkan Ngenteg Linggih mempunyai makna upacara menyucikan dan menyakralkan “niyasa” tempat memuja Sang Hyang widhi atau Ida Bhatara.

Pelaksanaan Upakara Ngenteg Linggih dilakukan setelah selesainya pembuatan atau perbaikan bangunan dalam bentuk padmasana, sanggah pamarajan, dan pura.

Seperti halnya Karya Padudus Alit, Ngenteg Linggih, sekaligus Pujawali Ida Bhatara Melanting di Pura Dalem Melanting, Desa Adat Peminge, Kelurahan Benoa, Kuta Selatan Badung kembali dilakukan usai pengecatan atau politur atau ngodak prerai lingga Ida Bhatara, beserta semua pelinggih dan daun pintu kori pura.

Persiapan karya ini dimulai pada Saniscara Pon, Dungulan, Sabtu, 5 Agustus 2023 dengan melaksanakan ngaryanin upakara yang dilanjutkan Nanceb dan Negteg Beras, pada Redite Wage, Kuningan, Minggu 6 Agustus 2023.

Rangkaian prosesi karya dilanjutkan dengan ngaturang banten penguleman dan penuwuran pada Wraspati Pon, Kuningan, Kamis, 10 Agustus 2023.

Dilanjutkan dengan nunas tirta ke Pura Pulaki, Pura Uluwatu, Pura Dalem Sidakarya, Pura Dalem Pemutih (Geger), dan pura lainnya, serta Pura Kahyangan Tiga di Desa Adat Peminge, pada Sukra Wage, Jumat, 11 Agustus 2023.

“Karya yang dilaksanakan ini sudah dimulai sejak tanggal 5 Agustus 2023, dari upacara matur piuning, hingga pada puncak karya,” kata Prawartaka Karya, I Made Sudarma, bersama Penyarikan I Ketut Sukerta.

Dijelaskan Karya Padudusan Alit, dan Ngenteg Linggih kali ini, juga dilakukan penuwuran pemangku dari pemangku pengiring dari Pura Dalem Melanting dan Pura Kahyangan Tiga di Desa Adat Peminge.

Menjelang puncak karya, sekaligus pujawaji Pura Dalem Melanting pada Redite Umanis Langkir (Manis Kuningan), Minggu, 13 Agustus 2023, juga digelar Pamelastian atau Melasti ke Segara Geger bertepatan dengan perayaan Hari Raya Kuningan, pada Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu, 12 Agustus 2023, pukul 14.00 Wita yang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Ketut Peling dari Griya Puniawati Kedaton, Denpasar

Saat itu, juga hadir Bendesa Adat Peminge, I Made Warsa beserta para Pemangku Kahyangan Tiga di Desa Adat Peminge dan Anggota DPRD Bali, I Wayan Disel Astawa, SE., yang juga Bendesa Adat Ungasan dan Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Badung menyerahkan dana punia.

“Dumogi karya puniki memargi antar lan rahayu,” ucap mantan calon Wakil Bupati Badung ini.

Saat puncak karya yang juga dipuput oleh Ida Pedanda Gede Ketut Peling tersebut, juga disuguhkan tari wali, berupa Topeng Sidakarya dan Rejang Dewa.

Usai Padudusan Alit dan Ngenteg Linggih Ida Bhatara Melating dilanjutkan dengan sembahyang bersama seluruh krama pengempon.

Sebelum dilakukan PanyinebanKaryaPujawali,gelukar atau ngelebar biasa pada pukul 23.00 Wita, juga dilaksanakan Napak Siti dari pukul 19.00 Wita, yang dilanjutkan dengan Medatengan dan Memendak, Metetedunan hingga Ngelebar Pangenteg.

“Semoga dengan pelaksanaan upacara ini harapan kita dapat memberikan berkah kepada kita semua dan kerahayuan jagat,” kata Penglingsir Pengempon Pura Dalem Melanting, Mangku Made Sana bersama I Made Simbik.

Sembari mengucapkan selamat merayakan Hari Suci Galungan dan Kuningan, juga berharap dijadikan momentum yang hendaknya dimanfaatkan krama pengempon, khususnya umat Hindu untuk senantiasa selalu meningkatkan srada bhakti ke hadapan Ida Shang Hyang Widi Wasa. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!