JAMBI, Balipolitika.com- Biji pinang (Areca catechu) merupakan salah satu komoditas unggulan Provinsi Jambi.
Meskipun saat ini permintaan biji pinang di pasar internasional sedang melandai, namun berbagai upaya telah dilakukan agar aktivitas ekspor tetap stabil dan meningkat.
Berbagai pihak terus berupaya sesuai dengan bidang masing-masing, salah satunya Karantina Jambi.
Rabu, 8 November 2023, Karantina Jambi melakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel terhadap pengiriman biji pinang milik PT. SMM tujuan Iran.
Sebanyak 141,5 ton dikirimkan melalui Wilayah Kerja Pelabuhan Talang Duku.
Rangkaian tindakan karantina dilakukan untuk memastikan tidak ada Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) yang terbawa oleh Media Pembawa (MP).
Sumarto selaku Pemeriksa Karantina Tumbuhan yang bertugas melaksanakan pemeriksaan visual dan kesehatan serta memastikan kelengkapan dokumen persyaratan ekspor telah terpenuhi.
“Kami lakukan pengambilan sampel untuk pengujian laboratorium dengan target serangga hidup/life insect maupun hama lainnya,” ujar Sumarto.
“Hasil dari pemeriksaan tersebut menjadi dasar dalam penerbitan Phytosanitary Certificate (PC) / sertifikat kesehatan KT-10 yang digunakan sebagai dokumen kelengkapan persyaratan ekspor. Dokumen tersebut menjadi jaminan bahwa komoditas tersebut telah bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT),” tambah Sumarto.
N. Prayatno Ginting selaku Kepala Karantina Jambi menyampaikan bahwa Karantina Indonesia melaksanakan tugas dalam menjaga negeri dari ancaman hama dan penyakit.
Selain itu pemeriksaan MP untuk ekspor juga bertujuan untuk menjaga kualitas barang sehingga meningkatkan nilai daya saing biji pinang Indonesia di manca negara. (nik/bp)
