BIMTEK: Pastikan Kelayakan Fasilitas Ekspor, Tim Pusat KTKHN Barantin Bersama Karantina Belawan Lakukan Bimtek
BELAWAN, Balipolitika.com- Berbicara soal ekspor tidak hanya tentang kualitas komoditas saja, tetapi kelayakan fasilitas ekspor juga menjadi salah satu persyaratan yang penting.
Oleh karenanya, tim dari Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Badan Karantina Indonesia bersama UPT Barantin di Belawan melakukan bimbingan teknis kepada CV IRD.
Ratih Rahayu dari Tim Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati menyatakan bahwa Tiongkok melalui General Administration of Custom of China (GACC) baru saja menerbitkan protokol ekspor tabasheer.
“CV IRD ini kami harapkan dapat menjadi pelopor fasilitas ekspor tabasheer melalui pemenuhan persyaratan sesuai protokol,” tutur Ratih, Rabu, 29 November 2023 lalu.
“Dari penilaian kami fasilitas ekspor CV IRD secara teknis sudah memenuhi persyaratan, baik fasilitas grading, sortasi, penjemuran, “quality control” hingga pengemasan. Namun, masih perlu ada pembenahan sedikit saja dan penertiban secara administrasi. Semoga registrasi GACC terhadap fasilitas ekspor ini segera terealisasi,” tambahnya.
Dalam bimtek kelayakan fasilitas milik CV IRD ini, tim melihat kondisi gudang. Pengecekan mulai dari tempat pemeriksaan, tempat pengeringan sampai tempat produksi.
Secara terpisah Lenny Hartati Harahap, Kepala UPT Barantin di Belawan menyampaikan bahwa kelayakan fasilitas ekspor seperti gudang, tempat produksi, dan lainnya sangat berpengaruh dalam kualitas ekspor.
“Jadi diharapkan sebelum ekspor, harus dipastikan kelayakannya,” ujar Lenny.
Adapun komoditas yang akan diekspor melalui Pelabuhan Belawan ini, berupa tabasheer yang mana nantinya diekspor ke negeri tirai bambu, Tiongkok.(bp/luc)