Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

ADAT DAN BUDAYA

Bupati Tabanan Hadiri Penyineban di Besakih

Rangkaian Karya Ngenteg Linggih Pura Basukian Puseh Jagat

RITUAL SUCI: Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, menghadiri prosesi upacara Penyineban serangkaian Karya Ngenteg Linggih, Nubung Pedagingan, Pedudusan Agung dan Tawur Balik Sumpah di Pura Basukian Puseh Jagat, Besakih, Karangasem, Kamis, 1 Februari 2024.

 

KARANGASEM, Balipolitika.com- Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, menghadiri prosesi upacara Penyineban serangkaian Karya Ngenteg Linggih, Nubung Pedagingan, Pedudusan Agung dan Tawur Balik Sumpah di Pura Basukian Puseh Jagat, Besakih, Karangasem didampingi sekda, para asisten, dan sejumlah kepala perangkat daerah di lingkungan Pemkab Tabanan, Kamis, 1 Februari 2024.

Hadir bersama rombongan sekitar pukul 15.00 Wita, Bupati Sanjaya terlebih dahulu mesandekan dan kemudian dilanjutkan dengan persembahyangan bersama usai sarana upakara penyineban dipersembahkan yang ditandai dengan ritual Nuwek Bagia Pula Kerthi.

Tampak pimpinan nomor satu di Tabanan saat itu penuh suka cita ketika turut dalam prosesi Nuwek yang diiringi dengan sorakan kegembiraan sebagai indikasi karya berlangsung dengan lancar.

Adapun tujuan utama dari ritual ini adalah untuk mengukuhkan atau memuliakan kembali kedudukan atau Linggih Niyasa tempat suci sebagai pemujaan Ida Sang Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa, baik berupa padmasana, sanggah pemerajan ataupun pura setelah selesai dibangun. Selain itu, untuk memberikan penghormatan kepada Ida Bhatara yang berstana di pura setempat serta untuk membersihkan diri dan memperkuat nilai-nilai spiritual diri sebagai umat.

Apresiasi yang tinggi diungkapkan oleh Bupati Sanjaya, saat menyaksikan betapa antusiasnya masyarakat Tabanan dalam mengikuti persembahyangan ini.

“Luar biasa semangat rakyat Tabanan dalam mengikuti persembahyangan. Semuanya berkomitmen mengikuti rangkaian acara sejak awal. Ini membuktikan semangat kita dalam menjaga kerahayuan jagat Bali, dan juga menunjukkan shrada bhakti kita kepada para leluhur. Saya selaku Bupati, sangat berbangga dan apresiasi sekali,” ujar Sanjaya singkat.

Kehadiran jajaran Pemerintah Tabanan saat itu mendapat sambutan yang sangat baik dari pengempon Pura Basukian. I Wayan Sukarta selaku panitia karya yang saat itu ditemui di lokasi menyampaikan terima kasih atas kontribusi Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam mengikuti karya.

“Atas perhatian pemerintah Kabupaten Tabanan, Pura Basukian yang menjadi pengempon Kabupaten Tabanan, kami dari ketua panitia sangat mengucapkan terima kasih banyak. Kami merasa sangat bangga, karena penganyar Tabanan sangat antusias tiap harinya mencapai 300-400 orang di Besakih,” sebutnya.

Pihaknya juga mengucap bangga, karena dari 9 Kabupaten yang hadir, krama dan MDA Kabupaten Tabanan nampak berkomitmen terus hadir dalam upacara nganyarin. Upacara ini disebutkannya dilakukan setiap 10 tahun sekali, dan ini merupakan kelanjutan dari Memungkah dan Nubung Daging.

“Mudah-mudahan masyarakat Bali pada khususnya dan kami pengempon Pura Basukian bisa memberi kerahayuan dan keselamatan,” imbuhnya. (bp/ken)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!