Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Kesehatan

Kasus Bunuh Diri di Bali Terparah di Indonesia, 13 Orang Per 1.000.000

BISA HELPLINE Hadirkan Solusi

BISA BISA BISA: (kanan ke kiri) Ketua Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Cabang Denpasar sekaligus kolaborator utama BISA Helpline, dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ, Ketua Yayasan Bersama Bisa merangkap pimpinan project BISA Helpline, I Wayan Eka Sunya Antara alias Bimbim, Ketua Seksi Psikiatri Komunitas, Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dan Koordinator Modul Pelatihan BISA Helpline, Gina Anindyajati SpKJ, dan dr. I Gde Yudhi Kurniawan SpKJ selaku Ketua Pelatihan Volunteer BISA Helpline.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Data Kepolisian Republik Indonesia (Polri) pada periode Januari-Juni 2023 terdapat 585 laporan kasus bunuh diri di Indonesia.

Provinsi Bali masuk 10 besar kasus bunuh diri terbanyak di Indonesia sepanjang Januari-Juni 2023. 

Meski bertengger di urutan ketiga, patut dicatat dan dipahami bahwa Jawa Tengah yang bertengger di urutan teratas dengan 224 kasus bunuh diri jauh lebih padat jumlah penduduknya, yakni 9 kali lipat atau berjumlah 37 juta orang dibandingkan Bali yang berpenduduk 4,4 juta orang.

Di posisi kedua, ada Provinsi Jawa Timur dengan 107 kasus berbanding 41,2 juta penduduk.

Disusul Bali dengan 56 kasus berbanding 4,4 juta penduduk; Jawa Barat dengan 35 kasus berbanding 49,4 juta penduduk; Daerah Istimewa Yogyakarta dengan 28 kasus berbanding 3,8 juta penduduk; Sumatera Utara dengan 26 kasus berbanding 15,1 juta penduduk; Sumatera Barat dengan 17 kasus berbanding 5,6 juta penduduk; Lampung dengan 16 kasus berbanding 9,2 juta penduduk; Sulawesi Utara dengan 13 kasus berbanding 2,7 juta penduduk; dan Bengkulu dengan 12 kasus berbanding 2,1 juta penduduk.

Sebulan kemudian, mengacu data GoodStats, Provinsi dengan kasus bunuh diri terbanyak di Indonesia per 1 Januari- 20 Juli 2023 masih sama. 

Lima besarnya adalah Jawa Tengah (253 kasus per 37 juta penduduk), Jawa Timur (128 kasus per 41,2 juta penduduk), Bali (61 kasus per 4,4 juta penduduk), Jawa Barat (39 kasus per 49,4 juta penduduk), DI Yogyakarta (31 kasus per 3,8 juta penduduk), Sumatera Utara (28 kasus per 15,1 juta penduduk), dan Sumatera Barat (20 kasus per 5,6 juta penduduk).

Jika kasus bunuh diri ini dibandingkan dengan jumlah penduduk, Provinsi Bali menjadi daerah terparah di Indonesia. 

Mengacu data ini dapat dikatakan bahwa 13 orang bunuh diri per 1.000.000 juta penduduk di Bali atau 0,0013 persen. 

Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan peringkat pertama dari aspek jumlah kasus yang disandang Jawa Tengah. 

Dengan 253 kasus berbanding 37 juta penduduk persentase kematian akibat bunuh diri di Jawa Tengah adalah 0,00068 persen atau 68 kasus bunuh diri per 10 juta penduduk.

Jawa Timur dengan 128 kasus per 41,2 juta penduduk mencatatkan persentase 0,00031 persen; Jawa Barat dengan 39 kasus per 49,4 juta penduduk mencatatkan persentase 0,000078 persen, DI Yogyakarta (31 kasus per 3,8 juta penduduk) atau 0,00081 persen, Sumatera Utara (28 kasus per 15,1 juta penduduk) atau 0,00018 persen, dan Sumatera Barat (20 kasus per 5,6 juta penduduk) atau 0,00035 persen.

Fakta ini terungkap dalam Media Gathering & Launching B.I.S.A HELPLINE “Call Center Pencegahan Bunuh Diri” Suicide Prevention Call Center serangkaian World Suicide Prevention 2023 di Sekretariat Bali Bersama Bisa Mental Healthcare, Casa 8, Kwanji, Jalan I Wayan Gentuh X Banjar Kwanji, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, Minggu, 17 September 2023.

Ketua Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Cabang Denpasar sekaligus kolaborator utama BISA Helpline, dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ menyebut mereka yang mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri ini dominan berstatus usia produktif. 

“Untuk mencari angka pasti di Indonesia sangat sulit. Jangankan percobaan bunuh diri, angka bunuh diri (yang sebenarnya, red) sangat sulit kita cari. Dampak pandemi (Covid-19, red) sangat luar biasa bagi Bali. Di tahun 2020, tercatat 68 kasus bunuh diri, di tahun 2021 meningkat menjadi 124 kasus, hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Memang statistik setelah itu menurun ya. Kini, pasca pandemi Bali menduduki nomor 3 kasus bunuh diri terbanyak di Indonesia baik di bulan Juni 2023 maupun Juli 2023. Kalau kita detail sekali membaca data-data ini, jumlah penduduknya kan beda. Penduduk Provinsi Jawa Tengah jauh lebih banyak dibandingkan Bali. Kalau pembaginya adalah data jumlah penduduk, saya pikir Bali yang tertinggi. Tapi secara umum di Indonesia cukup tinggi,” urai Dokter Rai didampingi narasumber lain, yakni Gina Anindyajati SpKJ selaku Ketua Seksi Psikiatri Komunitas, Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dan Koordinator Modul Pelatihan BISA Helpline, I Wayan Eka Sunya Antara atau Bimbim Ketua Yayasan Bersama Bisa merangkap pimpinan project BISA Helpline, dan dr. I Gde Yudhi Kurniawan SpKJ selaku Ketua Pelatihan Volunteer BISA Helpline.

Wajib digarisbawahi, Dokter Rai menekankan bahwa ada penelitian yang menyimpulkan bahwa angka kasus bunuh diri sebenarnya di Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan yang dicatat pihak berwenang.

Penelitian tersebut menyebutkan laporan Polri belum mencerminkan angka riil bunuh diri yang terjadi. 

“Ini kegagalan kita bersama,” tegas Dokter Rai sembari mengajak semua pihak menyambut metamorfosis B.I.S.A HELPLINE “Call Center Pencegahan Bunuh Diri” Suicide Prevention Call Center serangkaian World Suicide Prevention 2023 yang sebelumnya bernama L.I.S.A Helpline. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!