Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

ADAT DAN BUDAYA

70 Persen Warga Seseh Kaya Raya, AA Gde Agung Sebut Berkah Ratu Mas

UCAPAN TERIMA KASIH: Prawartaka Karya yang juga Pengelingsir Puri Ageng Mengwi, Anak Agung Gde Agung bersama Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dalam rangkaian Karya Ngenteg Linggih, Mupuk Pedagingan, dan Mapedususan Alit Medasar Caru Panca Kelud di Pura Luhur Ratu Mas Desa Adat Seseh, Kecamatan Mengwi, Badung, Provinsi Bali, Jumat, 19 Mei 2023.

 

MANGUPURA, Balipolitika.com Pecaruan Kelud serangkaian Karya Ngenteg Linggih Mupuk Pedagingan Mapedususan Alit, Medasar Caru Panca Kelud ring Pura Luhur Ratu Mas Seseh, Mengwi, Badung sukses digelar, Jumat, 19 Mei 2023. Upacara ini digelar setelah renovasi pura setempat tuntas.

Dipuput oleh Ida Pedanda Made Pemaron Griya Gede Pemaron dan Ida Pedanda Gede Jelantik Santacita Griya Jadi Tabanan, Upakara Dewa Yadnya ini digelar oleh Pasemetonan Puri Ageng Mengwi atau Asta Puri yang terdiri atas Puri Ageng Mengwi, Puri Gede Abiansemal, Puri Anyar Sedang, Puri Selat Gerana, Puri Mayun, Puri Kamasan (Kamasan Sibang, Kamasan Sading, Kamasan Sempidi), Puri Kapal Muncan dan Puri Kapal Kaleran, serta Puri Banyuning (Bongkasa) bersama Desa Adat Seseh.

Penglingsir Puri Ageng Mengwi sekaligus Prawartaka Karya, Anak Agung Gde Agung mengatakan upacara Dewa Yadnya ini dimulai 27 April 2023, puncak Piodalan dan Ngenteg Linggih pada Buda Kliwon Sinta, 24 Mei 2023, serta Penyineban pada 27 Mei 2023.

“Pura Luhur Ratu Mas Seseh erat kaitannya dengan pemereman Ratu Mas. Karena waktu Beliau lebar di sini dari ilikita yang saya baca, Beliau menghendaki dua hal. Pertama, supaya Beliau dibikinkan pemereman yang abadi. Kedua, sebagai pencerminan Beliau sebagai penganut Hindu yang taat Beliau minta dibuatkan pura. Jadi pura ini adalah pura Beliau yang dikeramatkan,” ucap Bupati Badung 2 periode (2005-2015) itu.

Keris-keris dan cincin-cincin dari abad ke-17 peninggalan Ratu Mas yang pernah mengemban amanah sebagai Raja Blambangan tersimpan di Pura Luhur Ratu Mas Seseh.

Pada saat piodalan yang bertepatan dengan Pagerwesi, keris-keris beraneka rupa tersebut diupacarai sebelum dicuci dan diasapi wangi-wangian.

“Yang paling penting di sini katuran upakara sebelum Ida munggah. Minyak bekas lisah (pembersihan, red) itu diperebutkan. Kepercayaan kami untuk menolak bala, yang sakit bisa sembuh, untuk menumbuhkan kepercayaan diri, dan sebagainya,” ungkap anggota Komite III DPD RI Dapil Bali itu.

Anak Agung Gde Agung menambahkan Karya Ngenteg Linggih Mupuk Pedagingan Mapedususan Alit, Medasar Caru Panca Kelud ring Pura Luhur Ratu Mas Seseh diawali renovasi yang pembiayaannya kolaborasi antara Asta Puri Badung dan Desa Adat Seseh.

“Terakhir direnovasi saat Bupati Alit Putra. Saya lihat beberapa bagian pura lapuk. Tata letaknya tidak memadai saking banyaknya pemedek. Perlu juga diingat, Beliau yang berstana di sini merupakan keturunan dari Raja Mengwi yang ditempatkan di Blambangan. Dengan adanya Beliau di sini, masyarakat mendapat berkah. Dari 100 KK di sini, 70 persennya kini kaya raya. Mereka percaya ini berkah Beliau. Semoga upacara ini menyatukan Asta Puri dengan masyarakat Desa Adat Seseh supaya mau salunglung sabayantaka, paras paros, pekedek pakenyung,” harap AA Gde Agung. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!