Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Olahraga

Gung Cok: Pajak Tinggi, Bonus PON Ikut Naik

Bahagia Pelatih Kecipratan Bonus Senilai 1 Keping Medali

TERIMA KASIH: Ketua Umum Pengprov Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Bali merangkap Sekretaris Umum Pengprov Tarung Derajat Bali dan Ketua Pengurus Cabang Tarung Derajat Kabupaten Badung, Anak Agung Bagus Tri Candra Arka (paling kiri) duduk sama rendah bersama atlet Tarung Derajat peraih emas PON XX/Papua. 

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Provinsi Bali disorot terkait pemberian bonus atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 Papua. Pengenaan tarif pajak mulai dari 5%, 15%, 25%, dan 30% mengacu Pasal 17 ayat 1 Undang-Undang No. 36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan itu dikeluhkan sejumlah atlet. Provinsi Bali bahkan dibanding-bandingkan dengan Provinsi Papua yang memberikan bonus emas senilai Rp 1 miliar, DKI Jakarta Rp 350 juta, Jawa Barat Rp 300 juta, NTB Rp 300 juta, dan NTT Rp 250 juta + rumah. Provinsi Bali juga dibanding-bandingkan karena provinsi-provinsi ini tidak membebankan pajak serupiah pun kepada atlet; seluruhnya ditanggung oleh pemerintah daerah.

Merespons beban pajak tinggi yang menanti atlet, Anak Agung Bagus Tri Candra Arka mengajak semua pihak, khususnya para atlet, pelatih, manajer tim, dan official berpikir jernih serta panjang. Di masa sulit akibat pandemi Covid-19, Ketua Umum Pengprov Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Bali merangkap Sekretaris Umum Pengprov Tarung Derajat Bali dan Ketua Pengurus Cabang Tarung Derajat Kabupaten Badung itu mengatakan sudah ada kenaikan bonus yang diberikan pemerintah bagi atlet. Ditambah kini ada perhatian spesial kepada pelatih dan official tim.

Saya menjadi official atlet dari PON 2004 di Palembang, PON 2008 di Kalimantan Timur, PON 2012 di Riau, PON 2016 di Jawa Barat, dan PON 2021 di Papua. Dilihat dari perjalanan pemberian rewards atau bonus kepada para atlet khususnya di perorangan emas, itu sudah meningkat. Di tahun 2016, atlet peraih emas memperoleh Rp 150 juta bersih. Kalau sekarang mendapat Rp 170-an juta sudah dipotong pajak berarti kan ada peningkatan. Yang lebih signifikan peningkatannya serta wajib kita berikan rewards kepada pemerintah adalah menghargai pelatih, pengurus, manager yang berhasil dan berprestasi di PON XX/Papua,” ucap Gung Cok- sapaan akrab Anak Agung Bagus Tri Candra Arka- dihubungi, Selasa (8/2/2022).

Gung Cok menekankan besaran bonus untuk pelatih dan manager berprestasi ini disamakan dengan peraih medali emas. Penghargaan tersebut dinilai jelas-jelas merupakan apresiasi yang luar biasa bagi pengurus dan pelatih. “Di balik suksesnya atlet, tentu ada dukungan total dari pelatih dan official. Keberhasilan pencapaian prestasi olahraga berkaitan erat dengan hubungan antara atlet dan pelatih. Bagi kami selaku pelatih dan manajer ini merupakan perhatian yang luas biasa. Jadi kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah, khususnya Gubernur Bali Wayan Koster,” tegas Gung Cok. 

Disinggung soal pengenaan pajak yang tinggi, Gung Cok mengajak semua pihak juga melihat kenaikan rewards bagi para atlet, pelatih, dan manajer alias official dari PON ke PON. “Pengenaan pajak yang tinggi ini harus dilihat berbarengan dengan kenaikan bonus dari Pemprov Bali,” terangnya. (bp) 

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!