Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pariwisata

Bule Berulah di Bali, Prof. Pitana Tekankan Mulat Sarira

DARI DISKUSI PARIWISATA BALI DI PERSIMPANGAN JALAN: Sosok Prof. Dr. Ir, I Gde Pitana, M.Sc yang kini bergelar Ida Pandita Mpu Jaya Brahmananda menjadi tamu istimewa diskusi terbatas bertema “Pariwisata Bali di Persimpangan Jalan” yang digelar di Gedong Gandhi Ashram Vidyapith, Denpasar, Senin, 1 Mei 2023. 

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Sejak Januari 2023 hingga akhir April 2023 sebanyak 101 Warga Negara Asing (WNA) dideportasi oleh jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Provinsi Bali, khususnya imigrasi.  

Kasus-kasus yang berakhir pemulangan paksa itu beberapa di antaranya mencuat di media sosial. Tak sedikit video yang mempertontonkan dengan gamblang betapa bobroknya wisatawan asing yang datang ke Bali.

Kasus-kasus yang menyakiti orang Bali akibat perilaku wisatawan pun tak terhitung jumlahnya. Ada yang menjadi korban penipuan maupun aksi kriminalitas lain hingga pembunuhan sebagaimana yang dialami seorang oknum anggota polisi Polresta Denpasar beberapa tahun silam. 

“Kalau kita menudingkan telunjuk ke wisatawan, menyalahkan wisatawan ya gampang sekali, tetapi sudahkah kita sebagai orang Bali introspeksi ke dalam? Sebagai contoh kita kalau pergi ke Singapura tidak mungkin berani sembarangan mengunyah permen karet karena ada law enforcement yang kuat dan orang luar pasti mencontoh orang lokal. Sudahkah kita orang Bali memberikan contoh kepada wisatawan tentang perilaku yang baik?” tanya Prof. Dr. Ir, I Gde Pitana, M.Sc yang kini bergelar Ida Pandita Mpu Jaya Brahmananda saat menjadi tamu istimewa diskusi terbatas bertema “Pariwisata Bali di Persimpangan Jalan” yang digelar di Gedong Gandhi Ashram Vidyapith, Denpasar, Senin, 1 Mei 2023. 

“Kalau ada bule yang naik sepeda motor tanpa helm, sudahkah orang Bali naik sepeda motor pakai helm? Simple. Mari kita melakukan introspeksi, mulat sarira tanpa menggunakan standar ganda. Standar ganda ini berbahaya sekali,” sambungnya. 

Ditambahkan Ida Pandita, merespons banyaknya kasus dalam dunia pariwisata, muncul wacana sangat romantis, yakni quality tourism. 

“Saya sangat setuju, tetapi saat berbicara tentang penjualan jasa, barang, membeli, dan menjual hendaknya saat berharap quality tourism yang harus dijawab jujur apakah kita sudah mengembangkan quality product? Jadi mari kita berpikir lagi secara komprehensif agar kita bisa melihat permasalahan dari berbagai sisi. Jangan sampai kita hanya melihat permasalah di tempat lain kemudian kita menggunakan standar ganda untuk menilai,” pesannya.

Saat wisatawan mancanegara disorot lantaran perilakunya yang kerap menyakiti orang Bali, Ida Pandita menegaskan wisatawan nusantara sudah terbukti mendulang penghasilan memadai.  

Mengutip publikasi Neraca Satelit Pariwisata Nasional (Nesparnas) dijelaskan bahwa pergerakan ekonomi yang disebabkan wisnus mencapai Rp 173 triliun; di atas pergerakan ekonomi oleh wisman. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!