Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Sosial

Gereja Baithani Denpasar Berbagi 800 Takjil Gratis di Bulan Suci Ramadan 2023

BHINNEKA TUNGGAL IKA: Umat kristiani Gereja Pantekosta Tabernakel “Jemaat Baithani” berbagi takjil serangkaian bulan suci Ramadan tahun 2023.

 

DENPASAR, Balipolitika.comNilai-nilai luhur Pancasila yang merupakan dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ditunjukkan oleh umat kristiani Gereja Pantekosta Tabernakel “Jemaat Baithani” serangkaian bulan suci Ramadhan tahun 2023. 

Menunjukkan sikap toleransi menuju Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah, Pdt. Bindargo, S.Th., MA., M.Th. bersama puluhan umat kristiani lain menebarkan cinta kasih di tepat di depan Gereja Pantekosta Tabernakel “Jemaat Baithani”, Jalan Teuku Umar 31, Dauh Puri Klod, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali, Selasa dan Rabu, 11-12 April 2023.

Lebih dari 800 kudapan berbuka puasa alias takjil dibagikan secara cuma-cuma bagi pengguna jalan yang melintas, khususnya umat muslim. Takjil yang dibagikan ini berupa kolak, bubur kacang ijo, dawet, cincau buah, dan telur asin. Kurang dari sejam takjil yang dimasak sendiri oleh umat kristiani Gereja Pantekosta Tabernakel “Jemaat Baithani” tersebut ludes di hari kedua. Bahkan di hari pertama, Selasa, 11 April 2023 hanya memakan waktu 30 menit.

“Puji Tuhan pembagian takjil di depan gereja berlangsung aman dan lancar. Kita berbicara sebagai bangsa ya. Kita harus merekatkan diri dari hal yang sederhana. Kita berbagi bukan sebatas agama. Hal yang prioritas bagi agama lain itu juga kan bagian dari negara kebhinekaan kita. Kita juga turut merasakan dan berbagi,” ucap Pendeta Bindargo.

Ungkapnya kegiatan berbagi takjil gratis ini merupakan inisiatif dari para pemimpin Gereja Pantekosta Tabernakel “Jemaat Baithani” yang terdiri dari pendeta, majelis gereja, dan yayasan.

“Ini disebut tiga pilar dan kami sepakat (berbagi takjil gratis, red), tapi gagasan pertama disampaikan oleh gembala. Namanya Bapak Nathan Osio. Saya ini sebagai tim pastoralnya saja. Di gereja ini ada tim pastoral jumlahnya 7 orang. Saya salah satunya. Kebetulan yang handle hari ini saya,” tandas Pendeta Bindargo.

Tidak hanya tahun ini. Umat kristiani Gereja Pantekosta Tabernakel “Jemaat Baithani” juga melaksanakan kegiatan berbagi takjil gratis di tahun-tahun sebelumnya. Kini, setelah badai pandemi Covid-19 bisa dikendalikan, maka aksi sosial tersebut bisa dilaksanakan di pinggir jalan raya serta melibatkan masyarakat luas.

“Intinya kami ingin menunjukkan kebersamaan, kebhinekaan, bahwa kita adalah bagian dari keluarga bangsa yang besar ini, Indonesia,” terangnya sembari menyebut Gereja Pantekosta Tabernakel “Jemaat Baithani” berada di bawah naungan Yayasan Margi Rahayu yang berdiri tahun 1970.

Menyoal kebhinekaan hidup dan bermasyarakat di Bali, Pendeta Bindargo menilai toleransi umat beragama di Pulau Dewata sangat bagus. 

“Kami bagian sangat kecil dari Bali. Namun, kami akan terus mendukung program pemerintah menuju Bali yang aman, Bali yang bersehati, Bali yang rukun. Ini bisa dicontoh oleh provinsi-provinsi lain di Indonesia. Semoga hal yang sederhana ini bisa mempererat kebhinekaan kita,” harap Pendeta Bindargo.

Umat kristiani Gereja Pantekosta Tabernakel “Jemaat Baithani” imbuhnya siap menjaga kearifan lokal Bali sekaligus berkarya dan berkiprah untuk Pulau Dewata untuk mendukung kesejahteraan masyarakat serta kedamaian antar umat beragama. 

Lebih jauh dijelaskan Pendeta Bindargo bahwa pihaknya juga konsisten menunaikan kewajiban melalui Tri Tugas Gereja, yakni Koinonia, Marturia, dan Diakonia. 

Diakonia, yakni memberi suatu pelayanan atau pertolongan kepada orang yang membutuhkan seperti kurang mampu, orang-orang sakit, orang yang tidak punya tempat tinggal, dan sejenisnya. 

Diakonia adalah pelayanan penuh selain daripada Marturia dan Koinonia. Dalam Mewujudkan karya Allah kepada seluruh ciptaan-Nya yaitu Shalom, maka umat Allah yang adalah persekutuan (Koinonia) harus menyampaikan kabar baik (Injil) ke seluruh dunia dengan perkataan (Marturia) dan juga dengan perbuatan (Diakonia). (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!