Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Hukum & Kriminal

Waspada, Balian Bule Masuk Bali!

ANCAMAN LOKALITAS: Cuplikan rekaman video pendek berdurasi 19 detik yang menunjukkan aksi seorang bule wanita yang sedang mengobati pasiennya di Bali.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Penekun Balian atau sebutan untuk pengobat tradisional di Bali kini punya saingan baru.

Tak hanya dari dalam negeri, orang yang mempunyai kemampuan untuk mengobati orang sakit di Pulau Dewata itu juga harus bersaing dengan balian Warga Negara Asing alias WNA.

Hal itu tampak dalam rekaman video pendek berdurasi 19 detik yang ramai dibahas di grup-grup media sosial, khususnya Whatsapp.

Tampak seorang WNA berjenis kelamin wanita yang belum diketahui identitasnya mengenakan kamben alias kain penutup bawahan dari pakaian adat Bali lengkap dengan selendang warna biru merapal mantra di hadapan seorang pasien. 

Menariknya, pasien ini dilihat dari wajahnya merupakan pria lokal Bali. Selain merapal mantra, Bule wanita tersebut mengacung-acungkan sebuah dupa ke dada pasiennya yang mengenakan baju putih.

Tak sendiri, ada sekitar lima orang lainnya dalam ruangan berciri khas ukiran Bali yang tampaknya sedang menunggu giliran untuk diobati oleh balian bule tersebut. 

Sebagaimana diketahui baru-baru ini Bali dihebohkan dengan kasus Kartu Tanda Penduduk (KTP) WNA asal Ukraina bernama Rodion Krynin (usia 39 tahun) dan WNA Suriah, Mohamad Zghaib Nasir (usia 33 tahun).

WNA Ukraina bernama Rodion Krynin yang berubah nama menjadi Alexandre Nur Hadi lengkap dengan kartu keluarga (KK), KTP, dan akta lahir merogoh uang sebesar Rp31 juta. 

Sementara WNA Suriah Mohamad Zghaib Nasir yang bermetamorfosis menjadi Agung Nizar Santoso mengaku mengeluarkan uang sebesar Rp15 juta untuk mengurus KK, KTP, dan akta kelahiran. 

Aparat akhirnya menetapkan lima orang tersangka terkait kasus tersebut dan hingga kini masih melakukan pendalaman. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!