
Ilustrasi: Bonk Ava
Negeri Kupu-Kupu
Kupu-kupu terbang
Menitipkan benih
di tunas-tunas gatal.
Ulat-ulat mengerat
tunas tak kembang.
Kepompong menjelma
menjadi kupu-kupu
Yang sungguh berbeda.
Oh, negeriku
penuh warna-warni
Bersirat teka-teki
Sekara, 17 September 2022
Apakah Berbeda
Kusingkirkan serpihan luka
Dari debu yang tersisa.
Ternyata hari ini
Desingan peluru masih mengincar nadi
Di genggaman tangan-tangan besi tersembunyi
Dengan terali berseragam Budi.
Kuraba torehan lara masih menganga
Ternyata dulu dan hari ini sama saja
Dalam usia nampak berbeda
Namun taji dan bisa masihlah sama.
Sekara, 3 Agustus 2022
Mungkinkah Ini Negeriku
Sumringah senyum negeri menyambut pagi
Sang berani suci berkibar di puncak tertinggi
Pagi ini.
Esok hari
Apakah negeri ini masih seperti ini?
Menyiapkan diri dengan harga diri
Serta membuai keserakahan
Dalam terali besi terkunci.
Mungkinkah
Titah negeri masih memberi arti
Sedangkan rakyat terus merasa dicubiti
Oleh dalil-dalil bertaji menikam sendi
Dengan sembilu bisa berdaki.
Ataukah
Aku yang terlalu bangga dengan negeri
Salah memimpikan proklamasi.
Sekara, 17 Agustus 2022
Tangan Keramat
Tangan genit mulai mencubit
Mencari mangsa di saat sempit
Jari menggamit
Ke jalan rupit.
Emas permata jadi puaka
Imbalan jasa memeluk tahta
Berkelit dikit selesa leluasa
Sekilas tersua pejamkan mata.
Pikiran kerdil hilangkan Budi
Terkesima dunia ikutkan selera
Nafsu bertahta petaka menganga
Hasrat membara iblis pun nyata.
Sekara, 26 Agustus 2022
Harga Diri yang Telah Pergi
Sunyi pecah oleh kesumat membuncah
Nurani pucat tersungkup
Kabut asap kematian
Di perisai kedengkian.
Kehormatan dicuri
Di meja permufakatan keji
Dengan dalil kesucian harga diri
Yang sebenarnya
Telah lama pergi.
Sekara, 29 Agustus 2022
BIODATA
Ahmad Maliki Mashar. Lahir 53 tahun lalu. Alamat : RT 01/RW 01 Desa Sekara, Kecataman Kemuning, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Menulis puisi sejak masih kuliah sampai sekarang. Email : malikia906@gmail.com
Bonk AVA adalah nama pena dari Putu Sumadana, lahir di Denpasar, 27 Juli 1987. Puisi dan esainya dimuat di sejumlah media masa. Selain menulis, ia suka melukis. Pameran yang pernah diikutinya adalah “Silang Sengkarut” di Dalam Rumah Art Station, Denpasar. Kini ia bergiat di komunitas Jatijagat Kehidupan Puisi (JKP), Bali.