Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

PuisiSastra

Puisi-Puisi Ahmad Rizki

Ilustrasi: Handy Saputra

 

MUSIM PANAS

setengah hari yang terbakar
menguntitmu dari masa lalu
dari simpul masa depan
yang nekat menengahi masa kini
ibumu akan berkata:
sekarang! sekarang kau terbakar
rumahmu terbakar, duniamu terbakar
makanan dan benda lainnya terbakar
dan sebab itu kau harus tahan
meski kau payah, kau kalah, haruslah tahan

agar tubuhmu menjadi abu yang ajaib
berhamburan di dunia masa kini
dan abu adalah ingatan akan api, akan aib
yang merakit tragedi-sejarah muskil
tak ada warna, tak ada bau hujan
dan setelahnya, manusia lainnya akan percaya

dan lihatlah, ketika semua berkata
seperti ibumu:
meskipun dunia sedang terbakar
tapi hidup harus tetap kekar!
sebab nasib mulanya ajaib.

September 2023

 

TONE SETENGAH
–dibayangi Pink Flyod

berkelana sepasang merpati
di dunia gelap yang bingung
penuh kabut, penuh tirai
dalam igauan cinta yang gamang
kekuatan abadi terjangkau
mengurai kerapuhan cinta yang mewaktu
seperti musim hujan tanpa birahi
hampa yang mengikat
belenggu yang berlumut
napas memudar
dan, o, betapa dunia buram
dan merpati berlabuh dalam udara
yang menangis
di atas sungai sunyi merah jingga
dan di antara gunung kesepian
serta pengembara yang terasing
mencari makna dan sebab-akibat

berkelana sepasang merpati
mengejar bayangan cintanya
mengejar daya, dan cipta
dari suara tentram yang aneh
dari tone setengah hidupnya
dan segitiga hidupnya rapuh
menjegal lingkaran
mencari titik pulang
dan pelan-pelan mendarat
untuk merambah waktu di pundaknya
menatap matahari utara yang cengeng
sepasang merpati mekar tapi takut
dan puing udara menggeliat
dalam sukma-jiwanya
dan setengah tone menjelma
suatu apa yang tak diserap makna
–apakah benar adanya?

Augustus 2023

 

OASE MIMPI

Di balik awan amarah,
sanubari yang gelisah
benih cinta yang gentar berdiri
dihantam sepi
dan asmara mengalir
–tapi cinta gersang, kering!

awan sunyi, bintang dan bulan jelalatan
menyulam cahaya kenyataan
suara asmara, langit dan pantulan fajar
melayang-layang, melangkah
dalam mimpi yang payah, yang celaka.

Dalam gelap langit,
kita pulihkan cita-cita
dari sisa kepingan harapan yang ditangkap
suara dawai jiwa kita: mengalun, menepis bayang kelam
cinta kita ajaib sang mentari
di surga tanah yang terkulai.

palungan hidup bercerita, jiwa kita bersatu bergelayut
rerimbunan duri
kita kan saling melindung
detak jantung melodi
melintasi jagat mimpi yang aneh
gurun cinta kita kian lembab
menghidupkan kegigihan untuk terbang.

Kini, berdiri di atas puing kebekuan kemiskinan yang celaka
tangan-tangan bersisian
seiring langkah meraih penjuru
Cinta kita badai lembut
menjaga luka yang tiada lagi terasa
astaga! biarlah mimpi terjaga
walau cinta melulu kalah
sebab hidup mulanya mimpi.

September 2023

 

BAR TUA

di Bar tua
makna berjatuhan
dalam soda
dalam 70% kadar alkohol
tersembunyi dalam Jakarta
yang hampa dan sembelit
temaram menusuk amarah
mencari cerita dalam igauan
orang-orang mabuk

kehidupan bergerak
dinding jiwa retak
wajah setengah berdarah
berwarna dalam mabuk
rindu yang celaka
masa lalu menyulam wiski
dan orang bergoyang
walau celaka
walau tanpa makna

di Bar tua
kau dan aku
seperti lumut
menyulap nadi makna
yang kalut, yang kusut
melubangi pelarian
dari ujung hidup yang busuk
o, Bar tua yang hangat
cakrawala wiski menggeliat
langkah payah
sorga adalah kemabukan
dan neraka mengalir, tak terelakkan.
mimpi kita jadi makna penuh tulisan
dengan neon seperempat padam
tanpa titik temu
tak berujung
tak menepi
mengais nama
mengulang makna
menjadi sandera diri yang lain

di Bar tua
makna berjatuhan
dalam soda
dalam kadar alkohol
yang memekik kenyataan!

 

BIODATA

Ahmad Rizki, menetap di Ciputat, Tangerang Selatan. Kumpulan puisinya Sisa-sisa Kesemrawutan (2021) dan Sebuah Omong Kosong Cinta Masa Remaja (2022).

Handy Saputra lahir di Denpasar, 21 Februari 1963. Pameran tunggal pertamanya bertajuk “The Audacity of Silent Brushes” di Rumah Sanur, Denpasar (2020).

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!