Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Ekbis

Pos Indonesia Siap Kirim 12 Logistik Pemilu 2024 di Wilayah Bali

TERJAMIN: (kanan ke kiri) Direktur Pos Ditjen PPI Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Gunawan Hutagalung; Direktur Business Development and Portofolio Management PT Pos Indonesia, Prasabri Pesti; dan Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia (Persero), Siti Choiriana dalam acara Customer Gathering Logistic Day pada Jumat, 10 Maret 2023 di Bintang Bali Resort, Kuta, Badung, Bali.

 

KUTA, Balipolitika.com- PT Pos Indonesia (Persero) terus menguatkan peran untuk mendorong akselerasi pertumbuhan industri logistik nasional. Salah satunya dilakukan melalui acara Customer Gathering Logistic Day pada Jumat, 10 Maret 2023 di Bintang Bali Resort, Kuta, Badung, Bali.

Event ini juga menjadi komitmen bersama untuk bersinergi melakukan berbagai upaya guna menurunkan biaya logistik nasional minimal agar bisa ditekan di angka 14 persen pada tahun 2024.

Agenda ini juga menjadi penguatan bagi Pos Indonesia untuk terus bertransformasi menjadi perusahaan smart logistic, mendukung UMKM naik kelas, go global, dan go digital dengan layanan logistik yang terintegrasi.

Gunawan Hutagalung selaku Direktus Pos Ditjen PPI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memaparkan Overview Industri Pos Indonesia.

Rincinya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 1-2022 mencapai 5,01 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). Sektor transportasi dan pergudangan (Logistik) tumbuh 15,79 persen (yoy).

Pada triwulan 11-2022 sektor transportasi dan pergudangan berhasil tumbuh 21,27 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Jumlah Penyelenggara Pos di Indonesia ada 756 penyelenggara pos di seluruh Indonesia dengan kualitas layanan yang berbeda beda dan PT Pos Indonesia masih menjadi yang terbesar.

“Ada 756 penyelenggara pos di Indonesia dan ini menjadi yang terbesar di dunia karena selain menyelenggarakan pengiriman surat juga kurir dan logistik,” ungkap Gunawan Hutagalung.

Penyelenggara layanan pos selain dilakukan oleh perusahaan swasta maupun oleh PT Pos Indonesia sebagai perusahaan BUMN namun juga dilakukan oleh kementerian, lembaga atau dinas yang disebut dengan penyelenggaraan pos dinas lainnya yang bersifat kedinasan dan non komersial misalnya bergerak di jasa logistik pemerintah.

Penyelenggaraan pos dinas lainnya adalah penyelenggaraan pos yang bersifat kedinasan dan nonkomersial untuk kepentingan negara berdasarkan penjelasan Pasal 8 ayat 2 Undang-Undang Nomor 38 tahun 2009 tentang Pos.

“Pos dinas lainnya berperan dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan khususnya pemenuhan kebutuhan pengiriman/logistik yang efektif dan efisien melalui penyelenggara pos,” terang Gunawan Hutagalung.

Di sisi lain dikatakan pemerintah seperti melalui Kemenkominfo perlu menjamin kualitas penyelenggara pos yang mampu menyediakan layanan pos dinas lainnya sehingga kiriman pos dinas lainnya dapat disampaikan dengan aman, selamat, dan terjaga kerahasiaannya.

Pemerintah perlu menyiapkan dan menyusun kebijakan atau regulasi untuk mengatur standar pelayanan pos dinas lainnya sebagai bentuk pelindungan kepada pengguna layanan yaitu instansi penyelenggara negara.

Kehadiran penyelenggaran pos dinas lainnya sebagai bentuk mitigasi atas kegagalan pengiriman, ketidakamanan surat/barang negara, kebocoran data negara dan mitigasi hukum lainnya.

Narasumber selanjutnya Direktur Business Development & Portofolio Management PT Pos Indonesia Prasabri Pesti mengungkapkan ada success story menarik tentang kesuksesan di suatu cabang kantor Pos Indonesia di Kecamatan Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur yang juga sukses membantu UMKM setempat terus bertumbuh. Cabang Kantor Pos ini semula hanya mampu menghasilkan pendapatan Rp 12 juta per bulan namun berhasil meroket menjadi Rp 90 juta per bulan, hampir 8 kali lipat.

“Itu terjadi karena pengelola di sana turun silaturahmi ketemu UMKM membantu UMKM agar go digital. Yang tadinya UMKM tidak bisa jualan online, jadi bisa menjangkau market lebih luas. Akhirnya pertumbuhan UMKM meningkat dan Pos Indonesia di sana juga terangkat,” ujar Prasabri Pesti.

Selain itu sudah banyak juga Succes Story Pos Indonesia dalam distribusi logistik pemerintah. Misalnya sukses dalam distribusi logistik Pemilu 2014 dan 2019 ke seluruh wilayah Indonesia untuk menjamin hak warga negara, membantu distribusi bantuan beras di masa PPKM untuk 15 Juta KPM di berbagai wilayah di Indonesia.]

Pos Indonesia juga menyediakan penyimpanan (warehousing) dan distribusi Vaksin Covid-19 untuk wilayah NTT dan Papua, distribusi Biskuit Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk anak SD di 3.186 titik di Papua, distribusi dan instalasi Set Top Box (STB) Kominfo untuk menyukseskan program Pemerintah.

Kemudian, pengangkutan infrastruktur telekomunikasi ke Jayapura untuk konstruksi Palapa Ring Timur, pengiriman solar power plant materi dari Jakarta dan Bandung ke Kab Supiori dan Kab Jayapura, distribusi hasil rekaman Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) dari Polri dan masih banyak lagi.

Di sisi lain, Prasabri Pesti juga mengungkapkan potensi kolaborasi Pos Indonesia dengan Pemprov Bali misalnya untuk pengiriman dokumentasi administrasi publik Pemda dan Dinas Provinsi Bali, pengiriman 12 Jenis Logistik Pemilu untuk wilayah Provinsi Bali, penyaluran bantuan sosial dari Pemda & Dinas Provinsi Bali, hingga kolaborasi pengembangan UMKM komoditas unggulan Provinsi Bali.

Lebih lanjut dikatakan Pos Indonesia saat ini masih menjadi layanan logistik terbesar portofolio bisnis dan produk Pos Indonesia mulai dari bisnis kurir, bisnis logistik, bisnis jasa keuangan, bisnis properti, ancilary service dan sudah menjangkau lebih dari 76 persen wilayah di Indonesia.

Namun tentu tantangannya adalah masih tingginya biaya logistik nasional yang mencapai 32 persen dari PDB. Sementara di negara-negara maju biaya logistik nasionalnya jauh lebih kecil hanya di kisaran angka 8-14 persen. Perbedaaanya salah satunya terletak di kualitas kinerja logistiknya.

Prasabri Pesti lantas mengungkapkan diharapkan di tahun 2024 biaya logistik nasional agar bisa ditekan minimal di angka 14 persen. Karena itu Pos Indonesia mengajak semua pihak ikut bersinergi menurunkan biaya logistik nasional.

“Dan mari menjadi bagian succes story Pos Indonesia,” ajaknya. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!