Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

PuisiSastra

Puisi-Puisi Gimien Artekjursi

Ilustrasi: Gede Gunada

 

Episode Mimpi Kesekian

bukan hanya tetes hujan membasahi rerumputan itu
ada air mata
dan tangis
yang tak berhenti mengiang
di telinga
sepanjang waktu
dan mimpi dari sekian musim
terbengkalai
di sini
milik siapa?
tak kupercaya kalau itu milikmu
sungguhkah?
bukankah kita sudah menggenggam mimpi masing-masing
di ranjang dan kamar kita sendiri?
musim saja
sudah mengubah warna langit, dan aroma udara
dan jejak langkah yang kita benamkan di manapun
tak lagi tertanda
tapi mimpi-mimpi masih juga kau biarkan di sini
terbengkalai
tak tahu untuk apa
aku sendiri terlalu lelah menata beranda rumah
tak pernah lagi membuka mimpi
karena ketika aku tidur ataupun jaga
mimpiku tak berbeda dengan yang kemarin
sementara burung-burung yang setiap waktu
pulang pergi dari sarang ke ladang mencari makan
tak pernah mengepakkan mimpi di sayap-sayapnya
jadi, seperti aku
kuburkan saja semua mimpi itu
di jalan yang pasti berujung
atau hanyutkan di sungai ke laut lepas
agar hilang tak berbekas
sedang tangis
biarlah tak henti terngiang di telingaku
dan air matamu
biar juga selalu menetes
bersama hujan
membasahi rerumputan halaman rumahku

Kumendung, 6 Februari 2023

 

Pohon-Pohon di Pelabuhan
(Suatu Senja di Pelabuhan Muncar)

pohon-pohon di pelabuhan
apa yang akan kau ceritakan pada malam?
apakah tentang anak anak
yang berlarian di lapangan berumput penuh rasa riang
sementara di seberang jalan
anak kecil sebaya berpenampilan kumuh
berkeliling dengan kaleng bekas biskuit
menadah belas kasih dari satu orang ke orang yang lain?
atau pedagang cilok yang terkantuk-kantuk
sedari siang sampai sore
dagangan tak seberapa tak kunjung habis
karena sepi pembeli?
atau tentang suara bising
mesin-mesin perahu yang berangkat
mencari keberuntungan di laut yang jauh
karena di tempatnya ikan-ikan malas melintas
lantaran air keruh tercemar limbah beracun?
atau seperti sore-sore kemarin
kau bersiap menadah angin dingin malam
tanpa peduli apapun dan siapapun
seperti orang-orang yang berteduh di bawahmu?
seperti orang-orang
di bangku-bangku depan warung pinggir pantai
menyeruput kopi atau minuman ringan
sambil tertawa setelah bercerita panjang lebar
perihal kawan yang bisnisnya bangkrut gara-gara selingkuh
tanpa peduli apakah kawan tersebut
masih hidup atau bunuh diri?

pohon-pohon di pelabuhan
terserah kau apa yang akan kau ceritakan
aku hanya sedang melintas di sebelahmu
menikmati sore dengan matahari redup
mulai tergelincir di balik cerobong pabrik
yang menyemburkan asap pekat
dan menikmati riuhnya mesin-mesin perahu
yang mulai meninggalkan pelabuhan
sementara di bagian lain
suara buldozer menghabiskan sisa matahari
tak henti memindahkan tanah dan batu menguruk pantai
membuat dermaga baru
dengan dana milyaran rupiah
dan tak ada yang peduli
aroma korupsi dan manipulasi
tercium dari tanah dan batu yang terendam

pohon-pohon di pelabuhan
terserah apa yang akan kau kisahkan
tak bercerita tentang apapun yang kau lihat di sekitarmu selama ini
juga tak masalah
semua punya urusan sendiri
kau pun demikian

maka nikmatilah hari-harimu selama kau bisa
nikmati selama kau masih tegak berdiri
sebelum dirobohkan gergaji mesin para pejabat
yang akan menggantimu dengan tanaman baru
dengan alasan peremajaan
atau menggantimu dengan proyek baru
yang atas nama pekerjaan baru
dana baru juga mengucur ke kantong mereka

Kumendung, Awal Februari 2023

 

Doa

sebatang rumput
di sela batu
sekeliling pohon-pohon
tinggi menjulang
“aku juga ingin merasakan
hangat cahaya matahari”
lirih suara rumput
hanya tuhan yang dengar
batu dan angin lalu
menangkap desah

Kumendung, 14 Januari 2023

 

Nyanyian Para Katak

tiap malam
dinyanyikannya dunia gelap
dunia rawa-rawa dan lumpur sawah
kung-kang-kung-kang-kung

tiap waktu
dihitungnya langkah yang terlunta-lunta
dan asmara yang putus dan terdampar di sisinya
kung-kang-kung-kang-kung

tiap musim
diratapinya cinta, kemerdekaan, dan kedamaian
yang hilang dari semesta
kung-kang-kung-kang-kung

2022

 

Perjalanan Kemarau Panjang

di tengah padang gersang
kukubur
tangis dan mimpi dan harapan dan doa
para petani
yang tak lagi mampu
menahan derita

lihat dan saksikanlah!

 

Puisi adalah Belantara Misteri

puisi adalah belantara misteri
adalah bayangan hitam di balik kaca buram
yang tak tampak warnanya meski kau di dalamnya
adalah timbunan prasangka
yang kau lihat tak seperti yang kau duga
yang kau sangka tak seperti nyatanya
adalah untaian ragam warna
yang biru sebenarnya hijau, bisa kuning atau merah

puisi adalah belantara misteri
matamu tak kan mampu menangkap kilaunya
tanganmu tak kan sanggup menggapai jaraknya
kakimu tak kan bisa menjejak dasarnya
bisa menenggelamkan meski sebenarnya kau melayang
bisa melambungkan padahal kau tak berpindah dari ranjang

puisi adalah belantara misteri
yang isinya penuh arti
yang hanya bisa kau terka dan reka
yang tak habis kau singkap rahasianya

Banyuwangi, Juli 2022

————————————-

BIODATA

Gimien Artekjursi, lahir 3 Agustus l963. Tinggal di Banyuwangi. Puisinya dipublikasikan di media cetak dan online di Indonesia. Antologi yang memuat puisinya, antara lain Para Penyintas Makna (Teras Budaya, 2021), Pujangga Facebook Indonesia (PT Metaforma Internusa, 2022). Ia pernah memenangkan lomba menulis puisi tingkat nasional yang diselenggarakan Sanggar Minum Kopi Bali l989 dan Nagerikertas.com 2022. Fb: Gimien Art.

Gede Gunada lahir di Desa Ababi, Karangasem, Bali, 11 April 1979. Ia menempuh pendidikan seni di SMSR Negeri Denpasar. Sejak 1995 ia banyak terlibat dalam pameran bersama, antara lain: Pameran Kelompok Komunitas Lempuyang di Hilton Hotel, Surabaya (1999), Pameran “Sensitive” Komunitas Lempuyang di Danes Art Veranda, Denpasar (2006). Ia pernah meraih penghargaan Karya Lukis Terbaik 2002 dalam Lomba Melukis “Seni itu Damai” di Sanur, Bali; Karya Lukis Kaligrafi Terbaik 2009 dalam Lomba Melukis Kaligrafi se-Indonesia di kampus UNHI Denpasar.

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!