Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pariwisata

Wisman Tiongkok Kembali ke Bali, Cok Ace Soroti Jual Beli Kepala

PANTANG DICURANGI: Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati pimpin Rapat Persiapan Tata Kelola Destinasi Pariwisata Provinsi Bali bersama OPD terkait dan stakeholder pariwisata di Ruang Rapat Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Senin, 20 Februari 2023. 

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) pimpin Rapat Persiapan Tata Kelola Destinasi Pariwisata Provinsi Bali bersama OPD terkait dan stakeholder pariwisata di Ruang Rapat Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Senin, 20 Februari 2023.

Guru Besar ISI Denpasar itu membedah berbagai isu, khususnya terkait kedatangan wisatawan mancanegara asal Tiongkok ke Bali.

Wisman Tiongkok jelasnya secara kuantitas tidak bisa dipandang sebelah mata dan selalu menjadi salah satu jumlah wisatawan tertinggi ke Bali.

“Jadi kita harus benar-benar mempersiapkan segala sesuatu, dari segi regulasi hingga penunjang lainnya, sehingga target kunjungan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan daerah bisa terwujud,” jelasnya.

Merujuk kondisi sebelum pandemi Covid-19, Wagub Cok Ace melanjutkan isu terpenting menyangkut wisman Tiongkok adalah masalah “jual beli kepala” yang dilakukan oleh sejumlah oknum agen perjalanan di Tiongkok.

Menyongsong dibukanya pasar Tiongkok tahun 2023, ia pun mengumpulkan pemangku kepentingan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Saya mendengar juga ada banyak keluhan. Tidak hanya oleh masyarakat kita, namun juga oleh wisatawan Tiongkok sendiri, bahkan dari Konjen Tiongkok di Bali. Karena hal tersebut juga merugikan para wisatawan tidak bisa menikmati Bali dengan baik,” imbuhnya.

Kepada OPD terkait di Pemprov Bali, Cok Ace menginstruksikan agar menindak tegas jika masih ada praktik-praktik seperti itu di Bali. Tegasnya yang terpenting semua pihak harus mengantisipasi agar masalah tersebut tidak terulang.

“Kepada stakeholder pariwisata, baik HPI atau ASITA agar membantu kami melaporkan kejadian-kejadian yang tidak diinginkan di lapangan, sehingga kolaborasi antara pemerintah, sektor pariwisata, dan masyarakat bisa mempercepat masalah ini,” tegasnya.

Cok Ace menekankan bahwa Pemprov Bali berkomitmen menjadikan Pulau Bali sebagai destinasi pariwisata berkualitas. Menurutnya pembenahan di berbagai bidang perlu dilakukan.

“Pemprov Bali tidak hanya membenahi infrastruktur dan fasilitas penunjang pariwisata, namun juga membenahi sistem-sistem yang tidak sesuai dengan nilai pariwisata kita yang berbudaya dan berkualitas, sesuai dengan visi misi Provinsi Bali saat ini Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” tandasnya.

Tampak hadir dalam pertemuan itu Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Jarta, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Bali Dewa Nyoman Rai Dharmadi, serta para pelaku pariwisata, baik PHRI, HPI, ASITA, IHGM, BHA, dan Kelompok Ahli Pembangunan Provinsi Bali bidang Pariwisata. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!