Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

Nasib Guru Merana, Badung Gelar 6 Lomba Rayakan Bulan Bahasa Bali

TAK PENTING NASIB GURU?: Dari enam lomba, jumlah peserta Bulan Bahasa Bali di Kabupaten Badung kurang lebih 280 orang.

 

MANGUPURA, Balipolitika.com- Aspirasi guru bahasa Bali se-Badung kepada wakil rakyat agar nasib mereka diperhatikan tak kunjung mendapat jawaban.

Rabu, 9 November 2022, Ketua DPRD Badung Putu Parwata menerima aspirasi Forum Guru Bahasa Bali Kabupaten Badung di Gedung DPRD Badung.

Anggota Forum Guru Bahasa Bali mengeluhkan tidak adanya perhatian pemerintah terhadap pengajar bahasa Bali di seluruh Bali dan khususnya di Kabupaten Badung, di sisi lain justru bahasa Bali digembar-gemborkan sampai-sampai dibuatkan hari peringatan khusus Bulan Bahasa Bali tiap tahun.

Kala itu, Parwata mengatakan para guru Bahasa Bali mengeluh karena tidak bisa masuk sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) sebagai pengajar bahasa Bali.

Dalam posisi nasib guru bahasa Bali merana, Pemkab Badung menggelar Bulan Bahasa Bali di Gedung Balai Budaya Giri Nata Mandala, Kamis, 2 Februari 2023.

Kegiatan yang digelar selama tiga hari ini mengangkat tema “Segara Kerthi Campuan Urip Sarwa Prani”. Sejumlah lomba pun digelar dalam kegiatan yang dibuka oleh Sekretaris Badung I Wayan Adi Arnawa. Mulai dari nyurat aksara Bali, mesatua, nyurat lontar, membaca lontar, pidato bahasa Bali, dan debat bahasa Bali.

Kepala Dinas Kebudayaan Badung I Gde Eka Sudarwitha mengatakan, kegiatan ini bertujuan menjadikan Bulan Bahasa Bali sebagai lingga stana melestarikan aksara Bahasa dan sastra Bali dalam rangka menjaga kesucian wilayah Kabupaten Badung beserta segenap isinya. “Aksara bahasa dan sastra Bali sebagai sumber sejarah, sumber ilmu pengetahuan, sumber seni budaya harus tetap dijaga dan dilestarikan oleh anak-anak, anak muda dan masyarakat Kabupaten Badung,” ujar Sudarwitha.

“Acara ini sesuai hasil rapat di Provinsi Bali, bahwa dilaksanakan secara serentak di hari ini,” sambungnya.

Lomba Nyurat Aksara Bali tingkat SD diikuti 47 orang, Nyurat Aksara Bali tingkat SMP 30 orang, Membaca Lontar usia 19-28 tahun 57 orang, Mesatua Bahasa Bali Krama Istri sejumlah 64 orang, Pidato Bahasa Bali dari Bendesa dan Kelian Adat 10 orang, dan lomba Debat Bahasa Bahasa Bali tingkat SMA/SMK sebanyak 14 sekolah dengan 42 orang peserta. Selain itu ada juga pementasan musikalisasi puisi, pameran lontar, dan UMKM. “Jadi Kabupaten Badung menggelar enam dari 15 kegiatan yang telah dicanangkan. Dari enam lomba ini jumlah peserta kurang lebih 280 orang,” paparnya.

Sementara Ketua Widya Sabha Badung, Wayan Selat Wirata menambahkan, para peserta yang mengikuti lomba dalam Bulan Bahasan Bali telah dibimbing dari tingkat desa hingga kecamatan. “Untuk proses penjurian kami juga menyiapkan dewan juri. Sistem penjurian pun sudah ada kriterianya tersendiri,” jelasnya. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!