Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Ekbis

Solar Langka, Parta: Jawaban Pertamina Diplomatis, Tak Selesaikan Masalah

DESAK PEMERINTAH SERIUS: anggota Komisi VI DPR RI, Nyoman Parta menegaskan sudah menegur Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir dalam rapat kerja di Senayan terkait keluhan masyarakat soal kelangkaan BBM, khususnya jenis solar dan pertalite. 

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Deden M. Idhani Area Manager Comm. Rel & CSR Jatimbalinus Pertamina akhirnya buka suara soal antrean panjang BBM yang memicu kemacetan parah di sejumlah ruas jalan di kabupaten/kota se-Bali, Senin, 5 Desember 2022.

Sehubungan dengan adanya kelangkaan solar di beberapa wilayah di Bali, antara lain disebabkan oleh habisnya kuota solar untuk beberapa lembaga penyalur. Untuk mengatasi hal tersebut, Pertamina berinisiatif untuk melakukan pengaturan ulang atau normalisasi dengan meyalurkan solar berdasarkan kuota propinsi sehingga diharapkan lembaga penyalur dapat pasokan solar secara merata,” ucapnya.

Deden menambahkan Pertamina Patra Niaga terus memastikan seluruh penyaluran sudah patuh terhadap regulasi dan kuota solar yang ditetapkan BPH Migas.

“Sebagai operator yang ditugaskan, Pertamina Patra Niaga juga berkomitmen siap menyalurkan solar jika ada penambahan kuota yang ditetapkan pemerintah. Diharapkan kepada pelanggan untuk tidak panik dan membeli berlebihan yang dapat menyebabkan solar cepat habis di lembaga penyalur,” pesannya.

Merespons kelangkaan BBM, khususnya jenis solar dan pertalite di Bali, anggota Komisi VI DPR RI, Nyoman Parta menegaskan sudah menegur Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir dalam rapat kerja di Senayan, Senin, 5 Desember 2022.

Politisi PDI Perjuangan asal Kabupaten Gianyar, Bali ini mengaku mengirimkan foto-foto di 21 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pulau Dewata yang mengalami kelangkaan BBM dimaksud.

Ungkapnya jawaban Pertamina sangat diplomatis dan tidak menyelesaikan persoalan. Stok solar terus kosong dan banyak pihak kelimpungan akibat tidak bisa bekerja.

“Saya sudah mengirimkan gambar 21 lokasi SPBU. Pihak Pertamina terus bisa memberikan jawaban, tapi stok solar tidak pernah selesai. Petani susah mencari bahan. Mobil antrean panjang. Itu di Bali, apalagi daerah lain,” sentilnya.

“Pertamina harus segera selesaikan kelangkaan solar di SPBU-SPBU di Bali,” tegas Parta. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!