Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Alam Lestari

Dampak apa yang dapat tercipta dengan pengumpulan 100 juta kilogram plastik?

JAKARTA, Balipolitika.com- 24 Oktober 2023, Di tengah meningkatnya tantangan polusi plastik dan kemiskinan, muncul suatu harapan dan transformasi.

Bayangkan jika 100 juta kilogram plastik daur ulang – yang setara dengan 5 miliar botol plastik berukuran 500ml – dapat dicegah agar tidak mencemari lingkungan.

“Ini bukan hanya mimpi; ini adalah pencapaian luar biasa dari komunitas daur ulang kami yang mengumpulkan setiap plastik dengan tangan mereka sendiri, sekaligus membuka jalan bagi mereka sendiri untuk keluar dari kemiskinan,” kata David Katz, Pendiri dan Ketua Plastic Bank.

Pada tanggal 23 Oktober 2023, David Katz hadir sebagai pembicara di acara Sustainable Brands Madrid.

Katz tidak datang untuk menyampaikan pidato khas perusahaan; tapi ia hadir untuk menantang janji-janji yang belum terealisasi mengenai keberlanjutan dan menyampaikan seruan untuk perubahan.

Katz menekankan bahwa keberlanjutan saja sudah tidak cukup lagi.

Yang kita butuhkan saat ini adalah regenerasi, sebuah perubahan radikal dari bisnis dalam menjalankan tanggung jawab mereka terhadap lingkungan dan sosial.

“Kita sedang berada di persimpangan jalan,” kata Katz, suaranya bergema dengan nada mendesak.

“Kita bisa terus menjalani gaya hidup konsumerisme, atau kita bisa memulai suatu perjalanan regenerasi.”

Ia percaya bahwa bisnis memegang kunci untuk memulihkan planet kita dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang membutuhkan.

Sejak awal, gerakan Social Recycling yang dilakukan oleh Plastic Bank telah menyebar dengan cepat, menyulut semangat lebih dari 550 komunitas daur ulang di Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Afrika.

Di Indonesia, Plastic Bank memiliki lebih dari 270 komunitas daur ulang di 10 provinsi yang telah berkontribusi sebanyak 50 persen dari pengumpulan 100 juta kilogram plastik tersebut.

Dari 40.000+ anggota komunitas, 35%nya berasal dari wilayah pesisir di Indonesia yang tidak hanya membersihkan lingkungan mereka tetapi juga mengatasi kemiskinan dengan menukar plastik daur ulang dengan pendapatan tambahan dan berbagai manfaat sosial lainnya.

“Pencapaian ini bukan hanya tentang plastik daur ulang; tapi juga tentang suatu pencapaian yang dapat diraih oleh umat manusia jika dipersatukan oleh tujuan yang sama,” kata Katz sambil mengapresiasi komunitas daur ulang, mitra, individu, dan seluruh tim Plastic Bank yang telah mewujudkan hal ini.

“Kami mengundang masyarakat di seluruh dunia untuk bergabung bersama kami untuk mengubah planet kita, menciptakan dunia di mana kegiatan ekonomi turut memberdayakan masyarakat untuk meregenerasi sumber daya, melestarikan lingkungan, dan membuka jalan bagi komunitas daur ulang agar dapat keluar dari cengkeraman kemiskinan.”

Ini bukan suatu ajakan untuk bertindak; ini adalah ajakan untuk berkumpul bersama dan memimpin perubahan menuju dunia tanpa sampah; dunia tanpa polusi plastik dan kemiskinan. (nik/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!