HAK SETARA: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr. dr. I Nyoman Gede Anom, M. Kes. saat memberikan sambutan serangkaian pendeklarasian Forum Komunikasi Profesional Kesehatan Jiwa Bali di sisi barat Monumen Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, Minggu, 15 Oktober 2023 serangkaian Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) yang diperingati setiap 10 Oktober.
DENPASAR, Balipolitika.com– Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) 2023 di Bali menghadirkan peluang yang lebih memanusiakan-manusia, khususnya bagi mantan ODGJ alias orang dengan gangguan kejiwaan.
Penegasan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr. dr. I Nyoman Gede Anom, M. Kes. di hadapan Ketua PDSKJI Denpasar, dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ, Ketua HIMPSI Bali, Komang Rahayu Indrawati, S.Psi.,M.Si., Psikolog, Ketua IPK HIMPSI Bali, Nago Tejena, S.Psi.,M.Psi., Psikolog, Ketua IPK Indonesia Wilayah Bali, Ni Gusti Ketut Diana Setiawati, M.Psi., Psikolog, Ketua IKAI Bali Dudy Rohadi, dan Ketua IPKJI Bali I Wayan Darsana, S.Kep., Ns., MM. serta ratusan peserta kegiatan Forum Komunikasi Profesional Kesehatan Jiwa Bali di sisi barat Monumen Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, Minggu, 15 Oktober 2023 serangkaian Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) yang diperingati setiap 10 Oktober.
I Nyoman Gede Anom menggarisbawahi bahwa mantan ODGJ harus diterima kembali di masyarakat layaknya orang normal pada umumnya karena penderita gangguan kejiwaan bisa sembuh total.
Mengacu tema “Our minds, our rights” atau “Pikiran Kami, Hak Kami”, ia menyebut kesehatan jiwa adalah hak asasi yang universal; kesehatan jiwa adalah hak asasi manusia yang universal.
“Ke depan diharapkan Saudara-saudara kita yang sudah sembuh dalam penangannya, pengobatannya di Rumah Sakit Jiwa Bangli bisa ditampung sementara di pelatihan-pelatihan BLK, Balai Latihan Kerja, dan selanjutnya akan diteruskan ke instansi pemerintahan untuk dipekerjakan. Mudah-mudahan nanti dari pihak swasta bisa menampung mereka juga, tapi dengan catatan mereka sudah benar-benar sembuh dan sudah dilatih. Jadi sudah mempunyai keterampilan,” tandas dr. I Nyoman Gede Anom dalam pidatonya, Minggu, 15 Oktober 2023.
“Kita harus mengubah stigma masyarakat bahwa orang dengan gangguan kejiwaan itu bisa sembuh dan bisa bekerja, bisa berkarya, bahkan nanti bisa menghidupi keluarganya. Itu yang kita harapkan ke depan. Sekali lagi, selamat hari kesehatan jiwa sedunia. Terima kasih telah dideklarasikannya Forum Komunikasi Profesional Kesehatan Jiwa Bali,” tutup dr. I Nyoman Gede Anom. (bp)
