Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

ADAT DAN BUDAYA

Sanjaya Minta Puri dan Jero di Tabanan Jaga Warisan Leluhur

APRESIASI PESEMETONAN JERO BENG: Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, menghadiri temu kangen yang digelar Pesemetonan Jero Beng Tabanan sekaligus memonitoring pembangunan Penyengker Merajan Ageng Jero Beng Dajan Peken di Jero Beng, Banjar Lebah, Desa Dajan Peken, Tabanan, Jumat, 9 Februari 2024.

 

TABANAN, Balipolitika.com- Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, menghadiri temu kangen yang digelar Pesemetonan Jero Beng Tabanan, Jumat, 9 Februari 2024.

Kunjungan ini juga dirangkai monitoring pembangunan Penyengker Merajan Ageng Jero Beng Dajan Peken yang bertempat di Jero Beng, Banjar Lebah, Desa Dajan Peken, Tabanan.

Sanjaya sangat mengapresiasi semangat Pesemetonan Jero Beng dalam menjaga kelestarian tradisi, adat, agama, dan budaya.

Sanjaya disambut gamelan beleganjur kemudian melaksanakan persembahyangan bersama di Merajan Ageng Jero Beng.

Usai sembahyang, Sanjaya disuguhi Tari Gebyar Duduk karya Maestro I Ketut Marya.

“Yang perlu kita bangun di Tabanan saat ini adalah identitas, jati diri, ataupun karakter. Kalau bukan identitas yang kita bangun, maka akan sangat kasihan sekali. Bagaimana leluhur kita dengan tumpah darah semangat berjuang membangun Tabanan kalau tidak kita ketok tularkan pada era saat ini,” tegas Sanjaya dalam sambutannya.

Turut hadir I Made Supartha selaku anggota DPRD Provinsi Bali, Ni Made Rahayuni anggota DPRD Tabanan, sekda, para asisten, dan OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, camat, perbekel, dan bendesa adat, serta jajaran, Penglingsir Jero Beng, Pengurus Pesemetonan Jero Beng, serta warga pesemetonan.

Berbicara tentang tradisi, adat, agama dan budaya di Tabanan, Sanjaya mengatakan tidak terlepas dari peran puri dan jero yang diharapkan semakin meningkatkan jati diri kita sebagai orang Tabanan.

Sanjaya menjelaskan pihaknya selalu mendukung dan menghadiri kegiatan pembangunan di seluruh puri dan jero, khususnya di Tabanan.

“Tujuannya yang utama mengucapkan terima kasih kepada seluruh puri dan jero karena sebelum kemerdekan adalah puri dan jero sebagai pusat pemerintahan dan pusat pelestarian budaya,” ujar Sanjaya.

Tari Gebyar Duduk menunjukkan penghormatan kepada sesama. Begitu juga dengan disuguhkan lukisan dari Pesemetonan Jero Beng, Sanjaya menegaskan orang Tabanan harus bersatu dan respect pada karya-karya yang diwariskan para leluhur serta tradisi, adat, agama, dan budaya adiluhung yang dinikmati sampai saat ini.

“Bangun kehormatan kita sebagai orang Tabanan yang memiliki jati diri yang hebat. Tetap pertahankan kelestarian budaya di puri dan jero di Tabanan, terutama di Jero Beng,” imbuh Sanjaya.

Ketua Pesemetonan Jero Beng, I Gusti Ngurah Agung Juliawan, mewakili pesemetonan mengucapkan selamat datang kepada Bupati Sanjaya yang berkunjung.

“Kehadiran Bupati hari ini merupakan kehormatan yang luar biasa bagi kami. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih atas kehadiran dan dukungan dari Bupati beserta jajaran,” ujarnya dalam laporan singkat.

Terima kasih juga disampaikan atas bantuan dana hibah untuk pembangunan penyengker yang diberikan di mana pengerjaan dilakukan mulai bulan November 2023 dan selesai pada Januari 2024.

“Sampai saat ini masih ada pekerjaan finishing simbar dan karang bedulu. Penyengker sudah berdiri megah dan saya bangga sebagai Semeton Jero Beng. Terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Pemkab Tabanan. Ini adalah investasi dan kami akan selalu merawat dan siap mendukung apa yang menjadi program Bapak Bupati ke depan,” tambah Ngurah Juliawan. (bp/ken)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!