Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Nobar Piala Asia 2024 di DNA, Koster Di-bully Warganet Bawa Sial

BANJIR HUJATAN: Kolase. Komentar netizen dan giat Nobar Piala Asia 2024 yang dihadiri Wayan Koster di Dharma Negara Alaya, Lumintang, Denpasar Senin 30 April 2024. (Sumber: bp/gk)

 

DENPASAR, Balipolitika.com– Bukannya disambut antusias, kedatangan Wayan Koster ikut Nonton Bareng (Nobar) Semifinal Piala AFC U-23 di Gedung Dharma Negara Alaya, Lumintang, Denpasar, Senin, 29 April 2024 justru banjir hujataan warganet lantaran menganggap kedatangannya berbau kepentingan politik jelang Pilkada Serenatak 2024 alias Pilgub Bali 2024, Rabu 27 November 2024 mendatang.

Dalam postingan video reels Instagram (IG) yang dibagikan akun @koster.bali.satu ada sebanyak 3.709 akun sudah memutar ulang video tersebut.

Namun ketika Tim Redaksi Balipolitika.com memantau kolom komentar, ada 17 reaksi negatif warganet, menyebut kedatangan Koster justru membawa kekalahan bagi Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-23 0-2 versus Timnas Uzbekistan.

Benehne de teke pak (benarnya jangan datang pak, red), ne Timnas kalah,” sentil akun @gunk_aguzofficial dan @dewawahyumahardika.

Tak sedikit pula warganet yang membully Koster dalam postingan tersebut. Sebagian dari mereka menyebut Wayan Koster sebagai fans bola karbitan.

Ada juga yang mengatakan bahwa kedatangan Koster penuh dengan kepentingan politik 2 periodenya dan tidak etis ketika hal tersebut dikaitkan dengan euforia masuknya Timnas U-23 ke Semi inal Piala AFC 2024, sehingga tak heran warganet menilai keikutsertaan Koster dalam nobar tersebut dianggap sebagai malapetaka bagi Timnas Indonesia U-23.

“Setelah permintaan maaf tentang Piala Dunia U-20 baru berani buka kolom komentar. Ne madan (ini bernama, red) fans karbitan,” tulis akun @endopram87 dan @bartio_k.

Sementara itu, diberitakan sebelumnya Wayan Koster sempat menerangkan alasan ia meminta maaf karena menolak kedatangan Timnas Israel U-20 berlaga di Provinsi Bali yang merupakan salah satu provinsi di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Buntut penolakan Timnas Israel U-20 pada bulan Maret 2023 itu akhirnya membuat FIFA “berang” dan mencabut status tuan rumah Indonesia untuk Piala Dunia U-20.

Permintaan maaf ini disampaikan Wayan Koster sebagaimana tersaji di laman resmi DPD PDI Perjuangan Bali sejak Senin, 22 April 2024.

Mantan Gubernur Bali periode 2018-2023 Wayan Koster meminta maaf secara terbuka ke masyarakat Bali dan Indonesia atas penolakan Timnas Israel berlaga di Piala Dunia U-20 tahun 2022 di Bali.

Koster menegaskan tidak menolak Piala Dunia U-20, hanya Timnas Israel.

“Perlu dicatat saya tidak anti sepakbola. Masyarakat Bali saya harap menyadari posisi saya yang sulit pada saat itu. Semeton Bali dan anak-anak muda pencinta bola khususnya, tentu saja atas hal tersebut saya mohon maaf,” kata Koster.

Koster mengaku sudah tiga kali memastikan tim Israel tidak mengikuti Piala Dunia karena tidak ada hubungan diplomati. Setelah konfirmasi kedua, baru diketahui Tim Israel ikut, namun belum tentu lolos.

Saat dikonfirmasi ketiga kalinya, dipastikan Timnas Israel ikut dan lolos kualifikasi. Namun panitia mengatakan belum tentu ikut di Bali.

Akhirnya 11 Maret 2023 pukul 20.00 malam Koster mendapat konfirmasi Tim Israel lolos kualifikasi dan akan ikut bertanding di Bali.

“Tentu saja saya harus menyikapi ini dengan melihat berbagai pertimbangan. Pertama adalah secara ideologis itu dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung itu tidak ada hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Israel dan kemudian juga ada aturan di Kementerian Luar Negeri itu,” katanya.

Dengan tidak ada hubungan diplomatik, maka pertandingan tidak boleh ada bendera dan tidak boleh menyanyikan lagu nasional Israel.

Koster mengaku jika dirinya harus mempertimbangkan dari berbagai sisi. Termasuk pertimbangan recovery pariwisata Bali yang menjadi lokomotif ekonomi pasca dihantam Covid-19 selama dua tahun (2020-2023).

“Buat saya yang utama pertimbangannya adalah kita sedang dalam posisi recovery atau pemulihan pariwisata Bali pascapandemi Covid-19. Korelasinya dengan penolakan Israel,” katanya.

Koster akhirnya memutuskan menolak Israel demi menyelamatkan masyarakat Bali, ekonomi Bali, serta pariwisata Bali.

Koster sadar keputusan yang ia ambil itu akan berdampak pada karir politiknya.

Bebernya, perjuangan pemulihan wisata dan ekonomi bali akibat Covid-19 tidak mudah.

Jika protes elemen itu berlarut dan masuk ke Bali akibat Pemprov Bali menerima Israel, tentunya akan sangat berdampak pada keamanan dan kenyamanan wisatawan di Bali.

Pada Desember 2022, kunjungan wisatawan baru mulai membaik dengan kunjungan 2 juta wisatawan domestik dan mancanegara.

Meski jauh dari sebelum covid, yang mencapai 6,3 juta wisatawan mancanegara pada 2019.

“Setelah kita bekerja keras menangani pandemi Covid-19 yang muncul sejak Maret 2020 dengan upaya sekala niskala kita baru bisa memulihkan 7 Maret 2022 atau selama dua tahun. Kita melihat perkembangannya sudah melandai saya melakukan upaya memberanikan diri untuk membuka wisatawan mancanegara masuk ke Bali tanpa karantina berlaku 7 Maret 2022,” ujarnya.

Dari Agustus 2021 hingga Januari 2022 orang asing ke Bali hanya ratusan orang.

“Dampaknya banyak hotel tutup, karyawan kena PHK, dan dirumahkan. Dampak terpuruknya pariwisata terhadap perekonoman Bali itu besar sekali, karena kontribusi pariwisata terhadap perekonomian Bali 54 persen lebih,” jelasnya.

Sejak 7 Maret dan pelan-pelan selama 2022 terus sampai membaik di luar dugaan cukup cepat Desember 2022 sudah tercatat kunjungan wisatawan jauh melampaui target 2 jutaan.

Menurut Koster, sebenarnya yang ia lakukan ini pilihan yang sangat sulit tidak bisa dikompromikan.

Maka pilihannya waktu itu, adalah agar pariwisata ini tidak terganggu pemulihannya, tetap bisa berlangsung momentum pemulihan pariwisata dan bisa bangkit kembali.

“Karena kalau ini terganggu, terpotong lagi, tidak berlanjut pemulihan, tidak bisa bangkit akan berefek panjang lagi bisa tahunan lagi kita akan mengalami situasi berat akibat daripada situasi yang tidak kondusif ini,” ujarnya. (bp/gk)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!