Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Peristiwa

Hujan Deras, Terpleset ke Sungai, Siswa SMA 2 Mendoyo Tewas

AMOR ING ACINTYA: Korban Ni Putu Widya Margareta terseret arus sungai lantaran terpleset dari Jembatan Penyaringan, Jembrana semasih hidup.

 

JEMBRANA, Balipolitika.com- Banjir kini menjadi pemandangan yang lumrah di Bali. Alih fungsi lahan yang masif membuat Jembrana dan Tabanan, serta kabupaten/kota lain di Bali menjadi sasaran amukan hujan, Senin, 17 Oktober 2022 dini hari hingga pagi.

Di media sosial ramai dikabarkan dampak nyata dari alif fungsi lahan dan pembabatan hutan yang menyebabkan air tidak terserap ke hutan, melainkan langsung menghantam pemukiman warga di tempat yang lebih rendah.

Setelah menelan korban jiwa di Bangli dan Denpasar, Minggu, 16 Oktober 2022 malam dilaporkan seorang siswa SMA bernama Ni Putu Widya Margareta terseret arus sungai lantaran terpleset dari Jembatan Penyaringan, Jembrana.

Hilangnya gadis asal Banjar Yehbuah Desa Penyaringan yang kini duduk di kelas 3 SMA 2 Mendoyo, Minggu, 16 Oktober 2022 dilaporkan oleh orang tuanya sendiri.

Korban disebut terpeleset jatuh ke Sungai Penyaringan dari Jembatan Penyaringan.

Ni Putu Widya Margareta bersama sang ayah, I Made Eka Astama alias Dek Nona mau berangkat ke Pasar Lateng.

Karena banjir, korban turun ngecek jembatan dan terpelesat.

Dalam pencarian Minggu, 16 Oktober 2022 malam oleh jajaran Polsek Mendoyo, korban belum ditemukan karena situasi gelap dan hujan deras.

Situasi terkini, korban Ni Putu Widya Margareta ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!