MEMALUKAN: Kabupaten Badung dan Kota Denpasar mengandalkan pemasukan dari sektor pariwisata, tapi tidak maksimal melakukan penataan kota, khususnya antisipasi banjir sehingga sejumlah wisatawan, khususnya di Badung harus dievakuasi. (foto istimewa)
KUTA, Balipolitika.com- Hujan yang mengguyur Provinsi Bali, khususnya Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Jumat hingga Sabtu, 8 Oktober 2022 benar-benar menunjukkan betapa bobroknya tata kota alias penataan wilayah di dua lokasi ini yang sama-sama dipimpin oleh kader PDI Perjuangan Bali.
Hanya turun deras selama lebih dari lima jam, banjir di mana-mana dan makin mengerikan dari tahun-tahun sebelumnya.
Mirisnya, di Seminyak, Kuta, Badung yang wilayahnya berdekatan dengan pantai, puluhan wisatawan asing harus dievakuasi akibat banjir setinggi satu setengah meter.
Di kota Denpasar, banjir terparah terjadi di Jalan Pulau Demak, Denpasar hingga puluhan rumah warga terendam banjir mencapai setinggi dada orang dewasa.
Sekretaris BPBD Kota Denpasar, Ardy Ganggas mengatakan Tim BPBD Kota Denpasar diterjunkan ke sejumlah titik untuk melakukan evakuasi.
Tampak di lapangan sejumlah kendaraan bermotor dan mobil terendam banjir.
Selaib di Seminyak, Kuta dan Jalan Pulau Demak banjir juga menerjang Jalan Dewi Sri Kuta, Jalan Pandawa, hingga Jalan Tukad Mati Dewi Sri. (bp)
