Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

8 Tahun Tak Diresmikan, Eka Dipenjara, Patung Bung Karno Digeser

AKHIR POLEMIK: Patung Bung Karno karya Nyoman Nuarta kala berdiri kokoh yang menggantikan posisi Patung Wisnu Murti di catus pata perempatan agung antara Desa Adat Kediri dan Desa Adat Banjar Anyar. 

 

TABANAN, Balipolitika.com- Percaya tidak percaya, penghancuran Patung Wisnu Murti di catus pata perempatan agung antara Desa Adat Kediri dan Desa Adat Banjar Anyar memakan korban.

Pasca eks Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, divonis bersalah, pasangannya kala patung suci tersebut dibongkar, Wakil Bupati Tabanan I Komang Sanjaya akhirnya bertindak.

Patung karya Made Nuarta yang tak kunjung diresmikan sejak pertama kali berdiri tahun 2014 itu akhirnya digeser, Kamis, 8 September 2022 malam.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, polemik Patung Wisnu Murti di catus pata perempatan agung antara Desa Adat Kediri dan Desa Adat Banjar Anyar kembali mencuat ke permukaan di tahun politik 2020 silam.

Meski sakral dan menjadi lokasi inti upacara suci pecaruan pada tiap Tawur Agung Kesanga, Patung Wisnu Murti tetap dihancurkan.

Patung suci ini diganti dengan patung berwujud Bung Karno yang tuntas dikerjakan tahun 2014 namun hingga kini belum diresmikan.

Penolakan masyarakat membuat batu nisan bertuliskan “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah. Perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri” (Bung Karno) yang didesain ditandatangani di Tabanan, 30 Juni 2014 oleh Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, S.Sos batal dilakukan.

Sejak itu pula tuntunan agar Patung Wisnu Murti kembali dibangun disampaikan.

Faktanya, janji yang dikemas dalam pernyataan sikap yang disampaikan 6 tahun lalu oleh Ketua DPRD Kabupaten Tabanan I Ketut Suryadi Boping, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Wakil Bupati Tabanan I Komang Sanjaya disaksikan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Tabanan, Ketua Fraksi DPRD Tabanan, dan Fraksi PDI Perjuangan itu baru terealisasi setelah 8 tahun lamanya.

“Pada hari ini saya selaku ketua partai, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan ingin menyampaikan bahwa hari ini, detik ini, pada momentum yang baik ini menyampaikan kepada hadirin serta undangan sekalian yang saya hormati bahwa kami yang berdiri di sini, ibu bupati, bapak wakil bupati, rekan-rekan forum komunikasi pimpinan daerah, ketua fraksi dan segenap fraksi ingin menyampaikan bahwa kami semua masih memiliki mata hati dan mendengarkan aspirasi rakyat. Dan kesempatan inilah kami ingin sampaikan pernyataan sikap kami bahwa yang kami utamakan adalah aspirasi rakyat, suara rakyat, daulat rakyat. Izinkan kami membaca pernyataan sikap ini,” ucap I Ketut Suryadi Boping 8 tahun silam.

Dengan memperhatikan aspirasi masyarakat yang berkembang di Kabupaten Tabanan terkait dengan pembangunan Patung Bung Karno di tempat Patung Wisnu Murti, sebagai Ketua DPRD Kabupaten Tabanan Senin, 30 Juni 2014 silam Boping menyatakan sikap sebagai berikut.

Pertama, kami mendengar dan menghargai aspirasi masyarakat untuk membangun kembali Patung Wisnu Murti di tempat lain yang lebih representatif, lebih suci, dan lebih mulia.

Kedua, proses pembangunan Patung Wisnu Murti akan dilakukan sebagaimana mestinya. Ketiga, selama Patung Wisnu Murti belum dibangun, diresmikan, dan disucikan, kami nyatakan bahwa Patung Bung Karno yang ditempatkan di tempat ini kami nyatakan belum diresmikan.

“Demikian pernyataan ini kami sampaikan untuk diketahui oleh seluruh masyarakat yang da di Kabupaten Tabanan,” ungkapnya.

Menariknya, 6 tahun gagal mewujudkan janji mendirikan kembali Patung Wisnu Murti saat memegang posisi strategis sebagai Wakil Bupati Tabanan, pada Rabu (11/11/2020), Sanjaya kembali berjanji.

“Masalah patung Bung Karno kami siap pindahkan dengan patung Wisnu Murti. Yang sebelumnya ada patung Bung Karno akan kami pindah ke tempat lainnya. Ini demi menghormati dan aspirasi yang disampaikan oleh para tokoh Desa Banjar Anyar, Kediri,” ucap Calon Bupati Tabanan I Komang Sanjaya, (11/11/2020).

Sanjaya menyebut bukan tanpa sebab Patung Wisnu Murti yang sakral dan bersejarah dulu diganti dengan Patung Bung Karno karena rapuh dan kondisinya rusak. Pasangan I Made Edi Wirawan di Pilkada Tabanan 2020 itu menekankan kondisi kerusakan Patung Wisnu Murti yang rusak kala itu diketahui melalui kajian secara utuh dari Dinas Lingkungan Hidup.

Saat itu, bebernya ada penataan taman dan pelebaran Jalan Ir. Soekarno dan pemindahan pating berdasarkan persetujuan eksekutif dan legislatif Tabanan.

“Yang jelas kami akan realisasi dan memenuhi keinginan pemindahan patung. Namun harus koordinasi dengan Dewan Tabanan dan pihak terkait lainnya,” ungkapnya di hadapan tokoh adat Desa Banjar Anyar. 2 tahun berjanji, Sanjaya benar-benar merealisasikan janji politiknya.

Diketahui hujan dengan intensitas lebat yang tiba di lokasi sekitar pukul 22.30 Wita membuat aktivitas pengangkatan patung Bung Karno dengan alat berat crane terkendala.

Sebelum patung diangkat, tali dari kawat baja dipasang oleh petugas tim Nyoman Nuarta.

Di sisi lain, Dinas PUPRPKP Tabanan menghanturkan persembahyangan. Kepala Dinas PUPRPKP Tabanan I Made Dedy Darma Saputra mengatakan proses pemindahan patung bung Karno dipilih pada Kamis, 8 September 2022 setelah Tim Nyoman Nuarta tiba.

Patung Bung Karno yang belum diresmikan itu diangkat menggunakan alat berat crane berkapasitas 25 ton. Diangkut dengan truck tronton menuju Taman Kota Tabanan. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!