Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Ekbis

Judi Online Selamatkan Ekonomi AS dari Krisis Akibat Pandemi Covid-19

DI INDONESIA DILARANG TAPI LANCAR: Ilustrasi praktik judi yang dilegalkan di negara adidaya, Ameriksa Serikat. 

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Jika dihitung dari kekayaannya, Amerika Serikat (AS) adalah negara paling maju di dunia.

AS tergabung dalam G7 atau Group of Seven yang terdiri atas Kanada, Jepang, Perancis, Jerman, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat.

Pada 2020, hampir 25 persen dari seluruh kekayaan dunia ada di AS dihitung dari total PDB (penghasilan domestik bruto), yakni 20,95 triliun dollar AS (Rp 310,84 kuadriliun, red).

Ditopang kekuatan militer terbesar ketiga dalam hal personel pada 2021, AS juga merupakan importir barang terbesar dan eksportir terbesar kedua di dunia.

Meski adidaya dan menjadi yang terbaik dalam segala aspek, AS ternyata masih harus mengandalkan judi untuk menjaga kestabilan perekonomian dalam negeri.

Bahkan judi online di sektor olahraga menjadi salah satu solusi bagi ekonomi AS menyiasati dampak pandemi Covid-19.

Dikutip dari berbagai sumber, pendapatan dari sektor pasar taruhan legal di AS itu diperkirakan US$3,1 milyar atau lebih dari Rp43,4 triliun (kurs Rp14.000/US$).

Jumlah itu diperkirakan meningkat menjadi US$10,4 miliar di lima tahun ke depan.

Laporan GamblingCompliance (GC) memprediksikan pendapatan dari pasar judi olahraga di AS akan mencapai US$2,6 miliar – US$3,1 miliar di 2021 atau meningkat sebanyak 100% dari pendapatan di 2020 yang sebesar US$1,55 miliar.

GC sebelumnya memerkirakan pasar judi olahraga di AS bisa mencapai US$3 miliar- US$5,2 miliar di 2023, dengan asumsi 25 dari 37 negara bagian di AS ikut melegalkan judi online.

Legalisasi judi di beberapa negara bagian AS juga diprediksi akan membuat AS menjadi pasar judi olahraga terbesar di dunia melewati Tiongkok.

Pemerintah AS sadar betul pendapatan yang beredar dari judi jauh lebih besar dari perkiraan.

Adapun pendapatan yang diperoleh secara legal didapat AS dari sisa bayaran kemenangan taruhan dan biaya-biaya lainnya.

Negara-negara bagian AS yang melegalkan pasar judi olahraga hanya memungut pajak atas komponen uang sisa itu.

Tak sedikit gubernur di negara bagian AS berencana mengoperasikan judi olahraga untuk memaksimalkan pendapatan pajak.

Pasalnya, dari mereka yang bertaruh di pasar judi New Jersey, 20 persen justru merupakan penduduk setempat.

Contohnya New York. Pemerintah setempat sadar memiliki potensi untuk menjadi pasar taruhan olahraga terbesar di Amerika Serikat dan itu bisa membuat mereka membangun kembali New York dari krisis Covid-19. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!